Timses Prabowo Ragukan Putusan Bahtsul Masail NU Jatim

Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi Jatim meragukan keputusan Bahtsul Masail PWNU Jatim yang mengharamkan gerakan people power.


Menurut Sadad, PWNU seharusnya mendalami terlebih dahulu akar persoalan, seperti massifnya kecurangan yang terjadi selama proses pemilu.

"Konyol jika PWNU tutup mata, atau pura-pura tutup mata, terhadap berbagai modus kebohongan dalam Pemilu yang menyebabkannya kehilangan asas yang paling esensial, yaitu kejujuran dan keadilan," urainya.

Bagi Sadad, people power hanya sebuah cara untuk menuntut hak yang terampas. Ia pun menyayangkan jika PWNU Jatim hanya fokus pada 'cara', tidak pada esensi yang menjadi 'sebab' munculnya gelombang protes untuk mendapatkan hak yang terenggut, hak untuk mendapatkan kejujuran dan keadilan.

"Negara sehebat Indonesia masa sih akan dijalankan oleh pemerintahan yang dihasilkan dari kebohongan," kata Sadad.

Oleh karena itu, Sadad menyarankan agar PWNU Jatim lebih bijak dalam berdalil. Dia menegaskan bahwa PWNU ini milik umat, bukan 'milik' sekelompok orang saja.

"Urusan agama jangan dianggap enteng. Luaskan cakrawala pemikiran. Bacalah hadis Nabi, misalnya, yang diriwayatkan Muslim bahwa: alkidzbu yahdī ilā al-fujūr, wa al-fujūr yahdī ila al-nār," tutupnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news