TNI dan Polri sudah siap mengamankan wilayah-wilayah di Indonesia terutama di DKI Jakarta saat pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijadwalkan 22 Mei. Tanpa diintruksikan, seluruh jajaran TNI-Polri akan mengamankan dan bersiaga di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), DPR/MPR serta Istana Negara yang dimana sudah masuk dalam prosedur tetap (Protap) pengamanan.
- Komisioner KPU RI Tegaskan Pemilu 2024 Tidak Ditunda
- Berkas Ferdy Sambo P21, Kapolri Berhasil Menjawab Kepercayaan Publik
- Di Solo, Sahabat Ganjar Sowan ke Kediaman FX Hadi Rudyatmo
Lanjut Hadi, hal ini sudah disiapkan jauh-jauh hari. Karena memang, tempat-tempat tersebut adalah simbol negara yang harus dijaga.
"Protap itu adalah simbol-simbol negara yang harus diamankan oleh TNI-Polri ya gitu," tandasnya.
Sebelumnya, Gerakan Suluh Kebangsaan yang dipimpin oleh Mahfud MD dan para tokoh serta cendikiawan lainnya melakukan silaturahmi ke kediaman Panglima TNI.
Dalam pertemuan itu, Hadi yakin para tokoh mendukung TNI-Polri dalam menjaga kondisi stabilitas nasional.
"Saya yakin, beliau-beliau juga paham dan terus mendukung apa yang dilakukan oleh TNI, termasuk Polri untuk menjaga stabilitas keamanan di negara kita yang sangat kita cintai, sampai tahapan nanti tanggal 22 Mei dan seterusnya sampai tanggal 20 Oktober 2019," tutup Hadi.
Turut hadir jajaran TNI yakni seluruh Kepala Staf TNI. KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Amanat Muktamar Final, PKB Usung Cak Imin Capres 2024
- Gibran Sebut Jalan Provinsi di Jawa Tengah Rusak Semua, kecuali Solo
- Sudah Saatnya Komnas HAM Diberi Kewenangan Seperti KPK