Sebanyak 32 dosen dari Politeknik Negeri Madiun (PNM) ASN di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berangkat ke Jakarta pada Minggu (2/2) kemarin.
- Hama Tikus Menyerang, DKPP Kota Kediri dan Petani Pasang Jebakan
- Dana PIP Dicairkan, Bupati Salwa Minta Digunakan Sesuai Kebutuhan Pendidikan
- BPBD Surabaya Gelar Simulasi Bencana di Rusun
Mereka akan bergabung dengan ribuan dosen lainnya yang tergabung dalam Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menggelar aksi damai di seputaran Istana Merdeka Jakarta, Senin (4/2).
Aksi ini mereka lakukan untuk menyampaikan beberapa aspirasi terkait isu kesejahteraan dalam bentuk tunjangan kinerja (Tukin) yang tidak kunjung ada kejelasan.
"Agenda kami masih sama yakni menuntut tunjungan kinerja untuk dicairkan segera mungkin," kata Koordinator aksi perwakilan dari PNM Qimyatussaadah dikutip RMOLJATIM.
Dirinya menambahkan dasar untuk segera mencairkan tukin sudah ada peraturannya. Disamping itu Kemendiktisaintek juga sudah menerbitkan edaran bahwa ada kekeliruan dalam birokrasi di masa kepemimpinan sebelumnya.
"Karena sudah ada peraturan pemerintahnya dan Kementerian Sains juga sudah menerbitkan edaran bahwa ada kekeliruan dalam birokrasi di masa kepemimpinan sebelumnya. Sehingga secara birokrasi apa yang menjadi hak kami itu tidak diajukan ke Kementerian keuangan seperti itu" ujarnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, ada dua tuntutan utama yang akan mereka sampaikan. Pertama, yakni kepastian mengenai pencairan Tukin tahun 2025 untuk semua dosen tanpa ada pembedaan status.
Sedangkan tuntutan kedua yakni mengenai desakan agar pemerintah segera membayarkan Tukin ASN yang masih tertunggak pada tahun 2020. Aksi ini akan mereka gelar sejak pagi sekitar pukul 08.00 hingga pukul 15.WIB.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Membaik, Anak dan ART Vanessa Angel Diperkenankan Pulang
- Sidak Pasar Wates, Mas Dhito Marah Usai Temukan Material Tidak Sesuai Spesifikasi
- Besok Pemkot Gelar Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota, 330 Pasangan Dikirab dari Alun-Alun Surabaya