Sistem pendidikan Finlandia dianggap sebagai salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Melihat peran negara tersebut dalam dunia pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggandeng lembaga next edu menghadirkan Pakar Pendidikan dari Finlandia, Allan Schneitz serta Muslimin Ibrahim dan Munif Chatib dari Indonesia.
- Bank Jatim Sabet Penghargaan Indonesia Best CFO 2023
- Jaman SBY Debt to GDP Sudah Turun, Era Jokowi Utang Negara Naik Lagi
- Angkat Anak Berkebutuhan Khusus dan Autis, JCI East Java Kembali Gelar Walk For Autism 2022
Dikatakan lebih lanjut, tujuan pendidikan yang utama adalah menyiapkan bekal bagi anak-anak untuk menghadapi masa depannya. Karena itu perlu bagi para pendidik untuk mendapatkan wawasan apa yang sebenarnya terbaik bagi anak-anak dalam pendidikan di sekolah.
Dia menjelaskan, Finlandia sendiri selama ini dinilai sebagai negara dengan pendidikan terbaik karena konsep pendidikan yang sebenarnya sederhana. Yakni konsep pendidikan yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi anak untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya.
Mengedepankan nilai-nilai baik yang membentuk perilaku dan sikap positif. Finlandia percaya semua anak memiliki keunggulan masing-masing selama diberi kesempatan.
Anak-anak tepat belajar matematika, bahasa sebagai pengetahuan dasar. Tapi kami lebih mengedapankan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai pada anak-anak,†tuturnya.
Secara khusus, sambung Allan, untuk menghadapi masa depan, ada keterampilan abad 21 yang harus dimiliki anak-anak, yaitu bagaimana menumbuhkan kreativitas, membangun kerja sama dan berkolaborasi, berpikir kritis dan membangun komunikasi.
Dalam kesempatan yang sama, Munif Chatib, memberikan materi dengan tema Merdeka Belajar Itu Guru Kreatif kepada ratusan guru-guru yang berasal dari penjuru Indonesia dan beberapa dari Malaysia ini.
Munif mengungkapkan bahwa guru tegas akan dibutuhkan daripada guru keras. Salah satu contoh saja, Pada usia dini, anak-anak cenderung bersikap sesuai dengan apa yang diinginkan guru. Ketika mendapati guru memberikan perintah dengan nada tinggi misalnya, sangat mungkin siswa akan melakukan pekerjaan yang diperintahkan.
"Bisa jadi hal ini hanya merupakan tindakan untuk menyenangkan guru, bukan tindakan yang benar-benar ingin dilakukan oleh siswa. Bukan tidak mungkin hal ini dilakukan dengan disertai rasa terpaksa, takut, atau bahkan tertekan," ungkap Dosen Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unusa ini.
Penulis Buku Sekolahnya Manusia ini menambahkan, sikap tegas cenderung membuat kelas menjadi lebih tertib dan teratur, sedangkan sikap garang cenderung menimbulkan suasana kelas yang menegangkan. Yang penting untuk diingat adalah bahwa dunia dan kehidupan terus berkembang, begitu pula manusia yang ada di dalamnya.
"Guru harus bersikap sebagai teman belajar sekaligus bermain bagi siswa, bukan seorang guru kelas semata," terangnya.
Sistem pendidikan Finlandia dianggap sebagai salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Pendidikan di negeri ini secara rutin mengungguli Amerika Serikat dalam bidang pendidikan termasuk, literasi membaca, sains, dan matematika.
Finlandia selalu menempati skor terbaik dalam survei penilaian siswa internasional (PISA) yang dilakukan tiga tahun sekali sejak 2000.[isa/bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PLN Jatim Operasikan PLTS di 4 Kepulauan di Madura
- 47 Tahun BPTN Salurkan KPR, Wujudkan 5,6 Juta Warga Miliki Hunian
- Harga Telur Ayam di Jatim Naik, Paling Tinggi di Kota Blitar