. 'Satu Nafas' harus menjadi slogan pemuda Indonesia hari ini. Dengan filosofi itu, kesatuan tekad, visi-misi, dan detak nadi perjuangan, menjadi cita-cita dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
- Jumlah Dapil Pada Pemilu 2024 di Banyuwangi Potensi Bertambah
- Honor PPK-PPS Terlambat Dibayar, TMP Jatim: KPU Surabaya Harus Profesional
- Bawaslu Temukan Ribuan Pemilih Misterius di Sidoarjo
"Dengan 'nafas yang satu' ini menjadi kekuatan pemersatu dan mengikat komitmen kebangsaan pemuda dalam menghadapi dinamika sosial-politik yang semakin panas saat ini," kata Fajrieansyah dikutip RMOLJabar, Sabtu (1/12).
Dalam membawa filosofis 'KNPI Satu Nafas', dirinya tidak ingin hanya menjadi slogan. Namun, pendorong bagi pemuda untuk berperan aktif dalam Industri 4.0, serta memaksimalkan potensi aksesibilitas economy digital, seperti finence, fintech, untuk memajukan ekonomi Indonesia di setiap lini.
"Filosofi "Satu Nafas" juga memberi jalan kepada KNPI dan pemuda Indonesia untuk mulai berperan aktif dalam Revisi UU Kepemudaan No.40 Tahun 2009, sehingga dapat memberdayakan kepemudaan lebih holistik dan bisa menjamin dinamisasi dalam dunia kepemudaan," paparnya.
Menurut mantan Ketua Umum PB HMI ini, dengan 'ke-satu-an' dari pemuda Indonesia akan memberi rasa optimisme kepada rakyat bahwa Indonesia bakal semakin maju dan menjadi bangsa yang berdaya saing.
Selain itu, "Satu Nafas" bisa menyiapkan kepemimpinan pemuda yang lebih baik, menciptakan perubahan bangsa, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi solusi terhadap segala persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan.
"Dan menjaga serta memastikan bangsa ini akan berlabuh pada kejayaan dan kesejahteraan," pungkasnya. [jto]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemberdayaan Ekonomi Melalui Kuliner Khas, Khofifah Puji Keuletan UKM Ayam Panggang Gandu Magetan
- Cegah Sebaran Omicron, Sultan Minta Reuni 212 Dibatalkan
- Catatan Kritis Komnas HAM untuk RKUHP