Pelantikan Gubernur dan wakil gubernur Jawa timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang berlangsung hari ini, ternyata tidak semua warga masyarakat Jawa Timur.
- Menaikkan PPKM Level 3 Saat Nataru akan Efektif Kalau Implementasinya Benar
- Jika kembali ke Pemerintahan Demokrat konsisten dengan Semboyan Rakyat Tidak Boleh Susah
- Penentu Suara Ada di Tangan Rakyat, PDIP Tak Bisa Dikte Koalisi
"Kalau memang hari ini dilantik, saya juga ga muluk-muluk. Saya harap pimpinan kita itu ramah. Waktu Gus Ipul kalah, itu masih mau nyapa dari mobil, pas ketemu di kampung Pomahan. Saya harap mereka ramah ramah kalau pas sudah jadi." kata Saichoni, warga Simo Poamahan Surabaya yang sehari harinya berjualan pukis, (13/2).
Saichoni tak berharap banyak pada gubernur baru. Pengalaman sudah merasakan ganti gubenur dua kali, baik di erah Sokarwo atau sebelumya, Saichoni masih merasa sama nasib ekonominya, selalu kekurangan.
Berbeda dengan Saichoni yang tidak berharap banyak tentang perubahan. Bagi kalangan pengusaha, kehadiran Khofifah dan Emil Dardak sebagai kepala daerah Jawa Timur, diharapkan mampu membawa perubahan di pelayanan, baik perijinannya maupun sistem administrasi.
"Sekarang memang hampir tidak ada pungli. Itu bagus, tapi yang saya rasakan proses perijinan makin ribet, aktifitas malah ga jalan. Mending ada pungli, pelayanan bisa cepat, perusahaan bisa jalan lancar." kata, Lukman, salah satu pemilih perusahaan ekpedisi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terjebak Utang China, Jokowi Seharusnya Belajar dari Malaysia
- Sikap dan Karakter Ahok-Anies Seperti Bumi dan Langit
- Sikapi Insiden Wadas, KSP: Pemerintah Berikan Akses Komnas HAM Lakukan Penyelidikan