Pembangunan padmasana atau tempat bersembahyang umat Hindu dilakukan dengan cara gotong royong oleh sejumlah warga Tengger di Gunung Widodaren-Bromo pada Minggu (22/12).
- Hendy Siswanto: Tahun 2022 Pemkab Jember Gelar Sensus Penduduk Untuk Validasi Data
- DPRD Banyuwangi Keluarkan 8 Rekomendasi Atasi Persoalan Banjir
- Ketua DPRD Jatim Minta Penganiayaan Wartawan Tempo Oleh Oknum Aparat Diusut Tuntas
Serangkaian ritual persembahan dan doa kepada Sang Pencipta dilakukan di area Gunung Widodaren, termasuk wilayah Wonokitri.
Tampak puluhan warga bahu membahu mengangkat batu sampai bahan adonan semen menuju sekitaran Gunung Widodaren.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pasuruan, Irawan mengungkapkan, pembangunan padmasana ini menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Hyang Widhi.
"Mendekatkan pada Hyang Widhi. Lebih instrospeksi diri bahwa semua yang terjadi bukan dari kegiatan yang sifatnya negatif,†ujar Irawan.
Senada dikatakan Sugiarto, Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Pasuruan yang ikut dalam peletakan batu pertama.
Menurut toleransi dan hidup gotong royong menjadi pondasi kehidupan berbangsa.
"Hidup toleransi dan gotong royong harus terus dijaga dan didorong dengan diberikan suport dari berbagai multi pihak, termasuk jajaran legislatif dan eksekutif,†kata Sugiarto pada Kantor Berita , Senin (23/12).
Dalam proses pembangunan tersebut, setidaknya ada empat padmasana bakal dibangun ulang, tentunya dengan bentuk mirip seperti sebelum terjadi perusakan.
Masing-masing dua padmasana di gua Widodaren, padmasana di gua Lanang, dan satu lagi di bagian bawah atau luar gua Widodaren.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PCNU Jombang 2024-2029 Dilantik, Soliditas Pengurus Kunci Sukses Organisasi
- Sikapi PSBB, Wagub Jatim Tunggu Surat Resmi Pemerintah Pusat
- Setelah Menuai Protes, Honor Nakes Jember Akhirnya Cair