INDONESIA berduka akibat tragedi terorisme bom bunuh diri di rumah
ibadah, Amerika Serikat kembali berduka akibat tragedi terorisme
penembakan di sekolah.Santa Fe Sampai saat naskah ini
ditulis, terberitakan bahwa setidaknya delapan orang tewas dalam
angkara murka penembakan di sebuah sekolah menengah atas di Santa Fe,
Texas, pada Jumat 18 Mei 2018.
- Politik Gen Z Bukan Politik Newbie
- Cendekiawan Mochtar Pabottingi Telah Tiada
- Lima Kali Kebal, Jenderal Firli Dan KPK Tidak Bernilai Di Mata Azis Syamsuddin
Suara-suara tembakan bergema di udara di SMA Santa Fe pada Jumat 18 Mei pukul 08.00 waktu setempat, kata sejumlah saksi kepada media setempat.
Gambar-gambar yang ditayangkan televisi secara langsung memperlihatkan barisan siswa sedang dievakuasi dari gedung itu sementara para polisi bersenjata berat bergerak di lokasi.
Terorisme
Tragedi Santa Fe merupakan yang terbaru dalam rangkaian panjang kasus terorisme penembakan di sekolah-sekolah Amerika Serikat.
17 Februari 2018 para siswa dan guru tewas ditembak di sebuah sekolah menengah atas di Parkland, Florida. Pembantaian massal itu membangkitkan perdebatan sekian lama di AS menyangkut kepemilikan senjata api.
Sheriff Ed Gonzalez mengatakan bahwa sedikitnya delapan orang, yang terdiri dari siswa dan orang dewasa, tewas dalam penembakan di SMA Santa Fe.
Sejumlah bahan peledak juga ditemukan di sekolah itu dan di luar gedung sekolah. Tersangka adalah seorang pria berusia 17 tahun, kata seorang petugas penegak hukum yang tidak ingin disebutkan jati dirinya, kepada Kantor Berita Reuters.
Setidaknya sembilan orang dibawa ke rumah sakit
untuk diberi perawatan. Keadaan para korban belum diketahui dengan
jelas. Seorang polisi juga sedang dirawat di rumah sakit karena
mengalami cedera.
Angkara Murka
Tragedi Santa Fe
melengkapi rangkaian angkara murka kekerasan yang dilakukan oleh manusia
terhadap manusia yang telah terjadi di Gaza, Suriah, Irak, Yaman,
Afghanistan, Paris, London, Surabaya, Sidoarjo, Riau, Mako Brimob,
Sarinah plus penggusuran secara paksa terhadap wong cilik di Kampung
Pulo, Kalijodo, Kalibata, Pasar Akuarium, Bukit Duri, Tulang Bawang,
Kulon Progo.
Segenap peristiwa tragis itu layak disimpulkan sebagai pertanda jaman yang diisyaratkan kepada seluruh umat manusia di planet bumi ini bahwa peradaban sedang menderita krisis berat.
Peradaban berada pada suatu masa buruk yang sangat memprihatinkan maka layak disebut sebagai Jaman Darurat Kemanusiaan. Marilah kita semua dengan kemampuan masing-masing melakukan upaya memperbaiki suasana buruk Zaman Darurat Kemanusiaan. [***]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news