RMOLBanten. Nilai Tukar Petani (NTP) Banten mengalami penurunan sebesar 1,03 persen dari 99,68 pada April 2018, menjadi 98,66 persen pada Mei 2018.
- Harga BBM Nonsubsidi Turun, Ini Kata Menteri ESDM
- Pertumbuhan Kredit Signifikan, Bank Jatim Catatkan Laba Rp 1,38 Triliun
- Bappebti Hati-hati Susun Rancangan Kebijakan Ekspor CPO
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Agus Soebeno mengatakan, siklus penurunan NTP ini juga terjadi pada periode yang sama pada tahun 2017 lalu. Saat itu pada bulan Mei, NTP Banten berada pada angka 98,86 persen.
"Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap semester pertama, NTP Banten atau salah satu indikator kesejahteraan petani ini selalu mendapatkan ancaman penurunan," katanya, Rabu (6/6).
Penurunan NTP ini dikatakan Agus, disebabkan beberapa hal. Antara lain, laju kenaikan indeks harga yang diterima petani masih lebih lambat dibandingkan laju kenaikan pada indeks harga yang
dibayar petani.
"Pada Mei 2018 juga terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Banten sebesar 0,61 persenm, terutama disebabkan oleh inflasi pada kelompok sandang sebesar 1,39 persen," jelasnya.
Walau secara data pada setiap semester kedua NTP Banten mengalami rebound, namun dikatakan Agus, kenaikan tidak terlalu signifikan karena hanya berada pada kisaran 100-101 persen.
"Dengan demikian untuk menahan laju penurunan NTP Banten setiap tahunnya, Pemerintah Provinsi Banten diharuskan segera menerbitkan Peraturan Daerah tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani sebagai peraturan turunan dari UU Nomor: 19/2013," ujarnya.
- Pandemi Covid-19, UMKM Dibebaskan Dari Pajak
- Percayakan Xurya untuk pasang PLTS Atap, Bandara City Mall Siap Jadi One-Stop Shopping Centre Ramah Lingkungan
- Privilege Night Bersama Danamon, Hadirkan para Musisi Indonesia dan Talkshow