Dalam menjawab penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2019 agar tepat sasaran dan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah melakukan berbagai langkah taktis.
- Transformasi Digitalisasi SPIL, Menjaring Mitra di Tengah 'Laut' Pandemi
- Serahkan Bantuan ke 200 UMKM, Wali Kota Malang Tekankan Penguatan SDM
- Sukses Kelola Brand, bank bjb Masuk Jajaran Top 100 Most Valuable Brands
Terkait berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi tahun 2019, yang ditetapkan sebesar 8,87 juta ton atau berkurang 676 ribu ton jika dibandingkan dengan alokasi tahun 2018 yang sebesar 9,55 juta ton sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 47 Tahun 2018, PT Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk di bawah holding PT Pupuk Indonesia (Persero) telah memperkuat penyaluran tersebut.
Untuk memperkuat penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2019, kata Tossin, pihaknya akan menerapkan Sistem Informasi Niaga (SIAGA).
"Sistem ini merupakan jaringan Teknologi Informasi (TI) untuk memantau stok dan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV (kios resmi) secara real time," ungkapnya.
Selain itu, pada tahun 2019 pemerintah mulai menerapkan sistem Kartu Tani.
"Kami memandang SIAGA dan Kartu Tani ini sebagai solusi terhadap ketertiban administrasi penyaluran pupuk bersubsidi yang berbasis teknologi informasi,†tandasnya.[eze/aji
- BTN Genjot KPR Non Subsidi Kalangan Tas dengan Ekspansi Sales Center
- RUPSLB Setujui Pengunduran Diri Heru Budi Hartono dari Komisaris Bank BTN
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Penandatanganan PKB Manajemen dan SP Bank BTN