Meski belum diakui sebagai pendidikan nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk memperkuat pendidikan Diniyah Salafiyah. Salah satunya melalui Bosda khusus Diniyah Salafiyah yang sejak tahun 2006 tetap dipertahankan sebagai basis pendidikan di Jatim.
- Sehari Berbahasa Inggris di Ruang Pendidikan Kota Surabaya, Siswa Semakin Lancar Berkomunikasi
- Senat Unej Umumkan 3 Bakal Calon Rektor Lolos Tahapan Penyaringan
- Guru Non Muslim Mengajar di Madrasah, Gus Yasin: Apa yang Ada di Pikiran Bapak Menteri...
Upaya ini rupanya bakal terus dilanjutkan pada kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Februari mendatang. Bahkan, Khofifah bersama Emil memiliki jurus lebih ampun dalam rangka mengembangkan pendidikan Madrasah Diniyah.
"Bu Khofifah memiliki komitmen yang tinggi pada persiapan Madin, termasuk pada pesantren. Bahkan, nanti ada program one pesantren one produk," kata tim Navigasi Nawa Bhakti Satya, KH. Zahrul Azhar ketiak dikonfirmasi.[aji
- Pemkot Surabaya Buka Pendaftaran Siswa Inklusi dengan Sistem Zonasi
- Gubernur Khofifah Apresiasi SMK Perikanan Kelautan Puger Dengan Koneksi Dudika Dalam dan Luar Negeri
- 30 Negara Beradu Inovasi, SD Madrasah Asal Surabaya dan SMA dari Papua Sukses Raih Medali Emas
ikuti update rmoljatim di google news