Pemerintah seharusnya tidak buru-buru menyalahkan pihak luar atas terseoknya ekonomi di tanah air. Ekonom senior Dr. Rizal Ramli menyesalkan jurus ngeles yang kembali dipertontonkan pemerintah.
- Ahli: Depresi dan Kecemasan Meningkat Selama Pandemi, Berisiko Tinggi Terhadap Masalah Jantung
- Soal Anies Antitesa Jokowi, Hasto: Aspek Etika Timbukan Persoalan Tata Pemerintahan yang Serius
- Jokowi Tiba-tiba Panggil Puan dan Ganjar ke Istana
Saat ini defisit neraca perdagangan pada Januari 2019 tercatat paling rendah setidaknya dalam 12 tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Januari mencatatkan defisit 1,16 miliar dolar AS.
Sementara pihak Istana menerangkan anjloknya kinerja ekspor disebabkan oleh penurunan harga komoditas, permintaan global yang belum meningkat.
"Selain itu, masalah perang dagang dan penghentian sementara pelayanan publik di AS lumayan menekan prospek ekonomi dunia, termasuk perdagangan global," kata Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika seperti diwartakan.
Kata Rizal, terseoknya ekonomi di tanah air bukan disebabkan faktor dari luar. Pasalnya negara ASEAN lain surplus.
"Defisit transaksi berjalan & Defisit Neraca Perdagangan terbesar kok bisanya hanya nyalahin faktor global?? Kok negara ASEAN lain surplus, apa mereka ndak kena global?? Ngeles jangan keseringan," tutupnya.[aji
- Badan Geologi Kementerian ESDM Ungkap Tanah Pantura Jawa Ambles
- Partai Buruh Siap Kawal Perbaikan UU Ciptaker
- Aktivis Tuding KPU Bangkalan Luluskan Calon Anggota PPK Titipan Politisi