Lambar laun momen Ramadan tahun ini kembali memulihkan omzet penjualan kafe dan restoran yang sebelumnya sempat menurun dikarenakan adanya pesta demokrasi.
- Tingkatkan Kenyamanan Nasabah, BTN Mobile Rilis Fitur Quick Acces
- Beralih Digital, Kelompok Milenial Ajak Masyarakat Bayar BBM Pakai MyPertamina
- Bank Jatim dan BPJS Ketenagakerjaan Sukseskan Program GN Lingkaran
Pihaknya bersyukur momen Ramadan mampu sedikit demi sedikit memulihkan kondisi tersebut. Dia menyebut, pada Ramadan hingga Lebaran, biasanya penjualan kafe dan restoran meningkat 20-30 persen dibanding kondisi normal. Menurutnya, peningkatan paling pesat terjadi di restoran dan kafe yang terletak di mal.
Selain dari Surabaya, sebagian pengunjung restoran atau kafe juga berasal dari luar Surabaya. Yakni, Malang, Solo, Semarang, Madiun, dan Banyuwangi. Hanya saja, Apkrindo belum memiliki data resmi terkait dengan pengunjung dari luar Surabaya itu.
Apkrindo berharap kinerja positif bisnis kuliner bisa menutup penjualan pada triwulan pertama lalu yang lesu.
Dia optimistis pada semester kedua nanti angka penjualan kuliner Jatim bisa double digit. Apalagi, belakangan banyak kafe baru yang bermunculan. Menurut dia, hal itu bisa memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan daya beli masyarakat.[isa/aji]
- Lima Pasar di Surabaya Dipasangi Layar Monitor Harga Bahan Pokok
- Lagu Mencintai Tanpa Dicintai Yang Dinyanyikan Aris Reborn Viral, Ditonton Jutaan Orang
- Bidik Nasabah Menengah Atas, Ini Inovasi Manulife