BBM Euro 5 Bisa Pangkas Subsidi Energi Hingga Rp 50 Triliun

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Net
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Penggunaan bahan bakar beremisi rendah, Euro 5, diperkirakan dapat mengurangi beban subsidi energi hingga Rp 20 triliun-Rp 50 triliun. 


Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan di Instagram, dikutip Kamis (22/2).

Menurut Luhut, saat ini pemerintah tengah mengupayakan peralihan penggunaan bahan bakar tersebut, dengan pengerjaan yang sedang digencarkan oleh Pertamina.

"Kita sedang pikirkan sekarang bagaimana kita lari kepada bahan bakar ini pada Euro 4 dan Euro 5. Kenapa? Itu sulfurnya supaya rendah. Itu sekarang sudah dikerjakan Pertamina," jelas Luhut.

"Saya kira tim saya dengan Petamina sedang kerjakan. Malah dari kemarin saya dapat info, ini lagi dihitung lagi ya. Itu akan mengurangi subsidi kita mungkin bisa sampai Rp20 triliun sampai Rp50 triliun," sambungnya.

Selain kajian BBM, pemerintah juga disebut terus mendorong lebih banyak kendaraan listrik di sektor transportasi publik di dalam negeri untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Kita bangun MRT, perbanyak bus listrik. Begitu juga sepeda motor, kita berikan insentif yang bagus," lanjutnya.

Seluruh upaya tersebut, kata Luhut, dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi. Ia pun berharap agar kualitas udara Indonesia,khususnya Jakarta dapat kembali sehat dan meningkat.