Mengawali aktivitas hari kedua, Rabu (19/6) di Sekolah Tuna Netra, St Vincent’s School, kegiatan pagi di sekolah selalu dimulai pukul 09.00 untuk sarapan. Selanjutnya sekitar pukul 10.00, kegiatan pendidikan baru dimulai di kelas-kelas. Untuk gambaran jelasnya, di musim panas ini, waktu malam di Kota Liverpool hanya sekitar 6 jam, sedangkan siangnya sekitar 18 jam.Tim Pendamping Delegasi Pendidikan Kota Surabaya, Supriyanto mengatakan, menu sarapan pagi di sana adalah roti dan sereal lengkap dengan susu dan teh panas.
- Buka LKS SMK 2022 di 'Bumi Bung Karno', Gubernur Khofifah: Kawal Jawa Timur Juara Umum Pada LKS Nasional 2022
- Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Pj Bupati Madiun Apresiasi Guru Dukung Merdeka Belajar
- Gubernur Khofifah Apresiasi SMK Perikanan Kelautan Puger Dengan Koneksi Dudika Dalam dan Luar Negeri
"Untungnya, sehabis shalat subuh tim kami sudah masak nasi dengan rice cooker dan logistic yang dikirim Bu Risma ke Bandara Juanda kemarin lusa. Anak-anak sudah sarapan nasi dengan mie instan, abon, dan kering tempe di dapur asrama,†kata anggota Tim Delegasi Pendidikan Surabaya yang mendampingi anak-anak dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita , Senin (24/6).
Ia mengungkapkan hampir semua sisi dinding luar dan dalam kelas St Vincent’s School dipenuhi berbagai karya siswa dan juga poster-poster yang berisi motivasi.
Berbagai buku sumber pelajaran dan referensi juga tersedia di dalam kelas. Termasuk juga beberapa unit komputer lengkap dengan keyboard khusus bagi penyandang tuna netra. Semua poster dan berbagai tempelan media dan identitas ruang atau penunjuk arah dilengkapi dengan huruf Braille.
"Semua media pembelajaran juga berbentuk timbul, sehingga bisa dikenali dan dipahami oleh semua siswa tuna netra. Termasuk yang paling menarik adalah beberapa unit Globe Timbul yang dilengkapi dengan huruf braille di Ruang Kelas History, Geografi dan Hukum," ungkap Supriyanto.
Selesai acara sarapan bersama, rombongan dari Surabaya kemudian diarahkan berkumpul di Lounge Asrama untuk mendapatkan briefing dari Kepala Sekolah St Vincent’s School, Dr. John A Anderson dan Direktur Program Pelatihan, Mrs Bucle.
Pada kesempatan ini, Mr. John Paterson menyampaikan beberapa hal, diantaranya gambaran umum kegiatan delegasi Pendidikan Surabaya selama enam Minggu ke depan.
Kegiatan di pekan pertama adalah perkenalan dan orientasi kampus serta identifikasi siswa. Pada pekan-pekan selanjutnya, kegiatan diisi dengan pembelajaran inti yang akan menggunakan metode Sightbox.
"Saya harap hasil dari metode pembelajaran tersebut, dapat dijadikan suatu percontohan bagi Surabaya, terutama terkait dengan kebudayaan dari kedua kota (Liverpool dan Surabaya) dan kedua negara (Inggris dan Indonesia),†kata John.
Di samping itu, John juga berharap agar hasil pembelajaran di St. Vincent’s School ini dapat diterapkan di Surabaya, terutama terkait dengan life skill, musik dan olahraga.
"Saya harap para pendidik yang ikut Program Delegasi Pendidikan ini dapat menerapkan ilmunya yang diperoleh dari St. Vincent’s School ini di Surabaya," imbuh John.
Sementara itu, Direktur Program Pelatihan, Mrs. Buckle memberikan arahan kepada anak-anak dan para pendamping segala hal teknis di sekolah dan asrama. Selain itu, John juga menyampaikan bahwa setiap hari pergantian jam pelajaran ditandai dengan bel. Karena itu, Ia berharap, suara bel tersebut tidak mengganggu dan mempengaruhi kegiatan delegasi pendidikan dari Surabaya.
"Ada bel alarm tanda bahaya hari Senin depan pada jam-jam tertentu. Itu hanya sebagai kegiatan simulasi tanggap darurat saja. Semua siswa akan dievakuasi ke titik-titik kumpul yang ada. Sedangkan delegasi Pendidikan dari Surabaya tidak perlu ikut evakuasi, kegiatan tetap berjalan normal seperti biasa," ujar Buckle.
Setelah selesai kegiatan briefing, delegasi pendidikan Surabaya kemudian diajak berkeliling untuk melihat semua fasilitas sekolah dan berbagai kegiatan pembelajaran di semua ruangan. Di sekolah tersebut, kegiatan pembelajaran dimulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Setiap kelas siswanya hanya sekitar 4-6 siswa dengan 2-3 guru pembimbing.
- Wasekjend PII Andira Reoputra Raih Gelar Insinyur Profesional Utama
- Guru Non Muslim Mengajar di Madrasah, Gus Yasin: Apa yang Ada di Pikiran Bapak Menteri...
- STAI Al Fithrah Surabaya Wisuda 113 Sarjana Semester Genap 2023