Mahasiswa FKM Unej Tanam Bibit Pohon Mangrove di Pantai Teluk Love

Mahasiswa FKM Unej saat menanam bibit pohon Mlmangrove di Pantai Teluk Love pesisir Jember selatan/ist
Mahasiswa FKM Unej saat menanam bibit pohon Mlmangrove di Pantai Teluk Love pesisir Jember selatan/ist

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (Unej) bersama masyarakat setempat melakukan penanaman bibit mangrove di Pantai teluk love sekitar Payangan Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.


Selain untuk mencegah abrasi dan menjaga lingkungan pesisir pantai selatan Jember, penanaman bibit mangrove juga diharapkan bisa meningkatkan daya tarik wisata.

"Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Badan Perwakilan Mahasiswa FKM UNEJ menggandeng beberapa pihak diantaranya Pokdarwis, Kelompok Nelayan dan Kader Pemuda Masyarakat di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu untuk perduli terhadap lingkungannya. Dengan melakukan kegiatan bersih-bersih pantai Teluk Love dan penanaman bibit mangrove untuk mencegah abrasi," ujar Dekan FKM Unej, Dr Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M.Kes dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (15/10).

Dia menjelaskan bahwa teluk love memiliki potensi destinasi wisata baru, untuk dikembangkan kedepan, yang hingga saat ini belum dikelola oleh pemerintah. Selama ini pantai tersebut, hanya  dikelola oleh individu-individu warga setempat. Selama ini, wilayah tersebut hanya sebagai tempat sandarnya ratusan perahu nelayan.

“Kami melihat sebagai potensi untuk menjadi desa Wisata dan menjadi desa binaan FKM nantinya. Ini bagus karena  disekelilingnya, sudah ada destinasi wisata terkenal seperti  Watu ulo dan Papuma yang sudah ada pengelolaannya dari pemerintah. Nanti akan menjadi Destinasi Wisata, yang nyambung dengan teluk love," katanya. 

Selain menangkap ikan, lanjut dia, masyarakat desa Sumberejo telah memanfaatkan lingkungannya untuk tempat berdagang. Selain itu potensi Wisata yang akan  didorong yaitu penanaman pohon mangrove secara merata, sebab. Menurutnya hal ini akan menambah daya tarik sebagai objek Wisata dan menambah ekosistem didalamnya.

“Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang terbuka, artinya ketika ada sesuatu yang baru itu bisa diterima, misalnya bagaimana mengelola sampah menjadi pupuk kompos kemudian memberikan peluang sebagai desa Wisata, imbuhnya.

Dia juga berharap apa yang dilakukan PPK Ormawa Fakultas Farmasi Unej ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat sehingga berdampak langsung kepada masyarakat.

"Hanya saja menurut saya kurangnya advokasi saja, kerana potensi sudah ada tinggal nanti kehadiran kami bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah desa khususnya untuk memberikan regulasi yang terbaik untuk desa ini," terangnya.

Sementara itu, Suyitno, Ketua Kelompok Nelayan Ikan Lumba-lumba, mengapresiasi aksi penanaman bibit mangrove oleh tim PPK Ormawa BPM FKM ini. 

"Hal ini dilakukan untuk memacu pemberdayaan masyarakat pesisir baik pemuda-pemudi untuk menjaga lingkungan dari abrasi dan mewujudkan distisinasi baru di Pantai Klakah atau Pantai Teluk Love," ujar Suyitno.

Penanaman bibit mangrove ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Pihaknya menargetkan penanaman pohon mangrove ini, bisa mencapai 60 ribu pohon, sehingga bisa menjadi Destinasi Wisata hutan mangrove.

"Saat ini yang sudah ada sekitar 49 ribu pohon mangrove, untuk mencapai 60 ribu masih butuh waktu sekitar antara 1 tahun hingga 2 tahun," katanya.