Partai Amanat Nasional (PAN) diklaim ingin bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
- Jelang Uji Coba PTM, Gubernur Khofifah Instruksikan Prioritas Vaksin untuk Guru
- Kiai Kampung Bakal Gelar Doa Bersama dan Undang Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Polemik Ijen, Demokrat: Paripurna Bahas Interpelasi Singkat Tapi Anggota Full
"Trennya memang seperti itu, bahwa banyak sekali DPW yang memang setuju juga dengan ide PAN bergabung dengan pemerintahan," jelasnya di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Senin (15/7).
Namun demikian, dia menegaskan bahwa keputusan resmi PAN baru akan diambil dalam rakernas yang digelar akhir bulan ini.
Sementara itu, dia juga menyebut bahwa kursi menteri bukan menjadi syarat yang wajib bagi partai yang akan menjadi bagian koalisi pendukung pemerintah. Sebab, masih banyak ruang lain yang bisa dikomunikasikan dalam rangka membantu roda pemerintahan berjalan.
"Saya pikir kan manifestasi macam-macam, tentu bisa di pemerintahan, bisa di pimpinan DPR atau MPR," ujarnya.
Soal posisi apa yang diincar PAN dengan bergabung dengan pemerintah, Bara menyebut posisi jabatan bukan persoalan.
"Tentu kita perlu tempat yang bisa bekerja nyata untuk bantu Jokowi," pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gerindra Akui Terbentuknya Koalisi Besar Atas Restu Jokowi
- Ganjar Jadi Sasaran Tembak Elit PDIP Karena Elektabilitasnya Terus Naik
- PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 25 April