. Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini tengah berupaya untuk memfasilitasi sistem pembayaran regional. Langkah ini diambil karena negara-negara anggota ASEAN meyakini bahwa ekonomi digital menjadi pendorong utama berikutnya untuk pertumbuhan ekonomi.
- Hingga Selasa Pagi, Jayapura Diguncang 145 kali Gempa Susulan
- Surat Terbuka 500 Wartawan: Media AS Harus Akhiri Malpraktik Jurnalistik Terhadap Palestina
- KPK Tetapkan Bupati Koltim Andi Merya Nur dan Kepala BPBD Koltim sebagai Tersangka
Melansir Kantor Berita RMOL, Lim mengatakan bahwa menteri keuangan dari 10 anggota blok dan bank sentral sedang bekerja menuju sistem tersebut. Namun tidak dapat dipungkiri, sejumlah kesulitan masih harus diselesaikan.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda kapan (kami bisa mengharapkan sistem seperti itu), tetapi kami sedang mengusahakannya," kata Lim.
"Setiap negara memiliki sistem dan peraturannya sendiri. Kami perlu memastikan peraturannya serupa," tambahnya seperti dimuat Channel News Asia.
Selama sesi dialog sebelumnya pada hari itu, Lim menyatakan kepercayaan pada kesehatan negara-negara ASEAN. Dia mengatakan bahwa kinerja ekonomi megara-negara ASEAN cukup positif meskipun ada tantangan saat ini.
"Perdagangan masih positif meskipun sedikit menurun. Investasi masih datang dari dalam negara-negara anggota ASEAN maupun dari investasi langsung asing. Ini masih lintasan yang sangat positif," kata Lim.
"Ditambah dengan ekonomi digital yang kami promosikan sangat tinggi di ASEAN. Ini akan semakin memacu pendorong pertumbuhan ekonomi berikutnya di ASEAN," tutupnya. [mkd]
- Diancam Warga, Karaoke Bodong Milik Oknum ASN di Ngawi Akhirnya Ditutup Paksa
- Tunaikan Ibadah Haji, Pria Pakistan Jalan Kaki Selama 6 Bulan ke Makkah
- Doakan Emmeril Kahn, Mahfud MD: Kang Emil, Teruslah Ikhtiar, Doa, dan Tawakal!
ikuti update rmoljatim di google news