Dinamika peta koalisi pendukung Joko Widodo terus berjalan. Menguatnya indikasi Gerindra yang akan bergabung membuat partai yang sejak awal mengusung Jokowi menolak keras.
- Pengukuhan Prabowo Sebagai Ketum Jadi Ajang Persekutuan Gerindra-PDIP
- Apakah Jokowi Punya Nyali Copot Menko Luhut?
- FDS UI Kritik Putusan PN Jakpus, Publik Ingin Pemilu Tepat Waktu
"Pemerintah kedepan tidak akan menarik karena tidak ada oposisi. Kalau semuanya diakomodasi dalam kepentingan politik, entah kabinet dan di parlemen akan menghilangkan kontrol yang kuat, justru berbahaya," tukas Yuko -sapaan akrabnya-, Rabu (28/8), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Lebih lanjut, Yuko menjelaskan, apabila tidak ada oposisi yang kuat maka yang dirugikan adalah rakyat. Semua keputusan politik Jokowi, tambah Yuko akan sangat rentan merugikan rakyat karena tidak ada pembahasan yang mendalam diantara para elite partai oposisi.
"Politik kita akan hambar nantinya, sangat berbahaya. Secara umum akan merugikan rakyat, karena kebijakan apapun yang digulingkan pemerintah langsung diterima tidak ada perdebatan dan kritik," tukas Yuko. [mkd]
- Cegah Virus Baru Varian Mutasi India, Inggris dan Afsel, Gubernur Khofifah: 3.636 Pekerja Migran Telah Kami Isolasi
- Keuangan Megap-megap, Klaim Sri Mulyani Sekedar Menghibur Presiden yang Galau
- KH Sholeh Darat Diusulkan Pahlawan Nasional, PKS Siap Perjuangkan Aspirasi Para Ulama