Menkopolhukam RI Mahfud MD pulang kampung ke Desa Plakpak, Pamekasan dan berziarah ke makam leluhurnya, Jumat (1/11) pagi.
- Pengamat: Blak-blakan Krisdayanti Tidak Salah, Masalahnya Apa DPR Sudah Perjuangkan Rakyat?
- Surabaya Raih 2 Penghargaan di Hari Otoda 2024, DPRD Puji Kinerja Wali Kota Eri
- Syahrial Nasution: Andai Sistem Hukum Berlaku Sama, Street Justice Tidak Akan Terjadi
Dikutip Kantor Berita , Mahfud MD mengatakan berziarah ke makam leluhur sudah menjadi kebiasaan.
"Ziarah saja, sebagaimana biasanya," kata Mahfud.
Dalam kegiatan ziarah leluhur tersebut, Mahfud diikuti banyak rombongan. Namun yang menarik, pembacaan tahlil dan yasin dipimpin sendiri oleh Mahfud.
Tampak ikut mendampingi Mahfud MD ziarah, isteri tercinta Zaizatun Nihayati (Bu Mahfud), Warek I Unitomo Siti Marwiyah (adik kandung Mahfud MD) dan Bakal Calon Walikota Surabaya Firman Syah Ali (keponakan Mahfud MD).
Menurut Firman Syah Ali yang akrab disebut Cak Firman, Mahfud sering menyempatkan waktu berziarah ke makam leluhur.
"Pak Mahfud memang sering ziarah ke sini, sesempit apapun waktunya selalu disempatkan," ujar Ali.
Sementara itu warga desa tampak berdiri di tepi jalan melambai ke arah iring-iringan, anak-anak sekolah juga berdiri di depan sekolahnya melambai ke arah rombongan.
Orang tua Mahfud MD memang asli orang Plakpak. Desa Plakpak adalah salah satu desa basis Sarekat Islam/Masyumi di Pamekasan. Waktu itu hanya orang tua Menko Mahfud MD dan beberapa orang lagi yang ikut Partai NU.
Usai ziarah makam leluhur, Mahfud MD mampir di rumah ibundanya di Jalan Dirhahayu Pamekasan, untuk sungkem dan sarapan masakan khas Pamekasan yaitu campor.
"Setiap kali pulang ke Pamekasan Mahfud MD selalu meminta menu tersebut,†imbuhnya.
Usai sarapan, Mahfud kemudian menemui para wartawan dan meminta doa agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
"Saya kan perwakilan Madura di panggung nasional, jadi mohon doanya ya," ucapnya sambil masuk ke dalam mobil.[aji
- Soal SP3 KPK, Fahri Hamzah: Percayalah KPK Lebih Bailk
- Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah Jatuh Pada Kamis 13 Mei 2021
- Keluarkan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, TII Perlu Buka Data Sumber Donatur
