Dana desa masyarakat tani harus digunakan secara aktif, terutama untuk BUMDES dan BUMDES bersama.
- Gubernur Khofifah Sebut NTP Petani Dan Nelayan Tertinggi Selama 2018 - 2022
- Sesuai Visi Jatim Berkah, Wagub Emil Puji Harian Disway
- Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Wabup Bondowoso Datangkan Pelayan Publik Gratis ke Desa
Hal ini disampaikan Kasi pembangunan kawasan pedesaan Jawa Timur Bandung Djatmiko dalam acara Sarasehan Tani bertema “Membangun Kerjasama Multipihak yang Mendukung Kewirausahaan Petani Jawa Timur” di Surabaya, Jumat (14/2).
“Masyarakat petani harus berperan aktif dalam pembangunan, khususnya di sektor pertanian. Salah satunya dengan memanfaatkan penggunaan dana desa untuk BUMDES,” terang Bandung dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Ditambahkan Bandung, dengan menggunakan dana desa di BUMDES, paling tidak mereka dapat terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, untuk memanfaatkan peluang bisnis di pertanian.
Selain itu, petani juga harus memiliki pemahaman akan pasar. Jadi tidak melulu hanya produksi semata.
“Mindset petani harus diubah. Harus paham pasar, mulai rencana produksi dan permintaan pasar harus disesuaikan. Baik dari sisi kualitas dan kuantitas. Dan itu dilakukan secara continue,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut Dispartan Jatim, diwakili Koesworo, Kadin Jatim diwakili Anni Rahmat, Bank Jatim diwakili Muliano Prasetyo, Komisi B DPRD Jatim, dan staf ahli Kementerian Desa Gusdin.
Dari kelompok petani, hadir Serikat Petani Tuban, Aspek Probolinggo, Serikat Petani Lumajang, Asosiasi Petani Lamongan, Fomus Petani Jombang, Serikat Petani Kediri, CLG Karya Bersatu Blitar, Serikat Petani Madu Malang, Poktan Koi Kuwut Malang, Petani Kopi Gunung Kawi, SP Gunung Biru Batu, Brenjonk Mojokerto, LMDH Tulungagung, dan Asosiasi Petani SDR.
- Dukung Pelestarian Lingkungan, Sekolah Di Bondowoso Raih Adiwiyata 2021
- Ketua Komisi VI DPR RI Sosialisasi Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional di Probolinggo
- Komunitas Lintas Agama Tebar Ratusan Ekor Ikan Patin