KH Luthfi Bashori Alwi alias Gus Luthfi mengaku heran dengan pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kota Kediri, Jawa Timur, karena takut lengser seperti yang dialami Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
- Dekat dengan Putin, Presiden Jokowi Bisa jadi Penengah Konflik Rusia-Ukraina
- Diusung Jadi Ketum KSPSI, Yorrys Raweyai Dinilai Figur Pemimpin Paling Tepat Bagi Buruh
- KAMMI Bentuk Satgas Jaga Demokrasi Imbas Dari Data Pemilih Bocor
“Saya heran, di era digital yang super canggih seperti saat ini, masih saja ada pejabat negara yang mengaku Muslim, tapi percaya ramalan dan klenik,” terang Gus Luthfi dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (17/2).
Soal kekhawatiran Jokowi lengser jika berkunjung ke Kediri, menurut Gus Luthfi, hal itu tergantung kemampuan dan kecakapan pemimpin tersebut.
“Yang benar, jabatan seorang presiden itu akan langgeng menjabat atau segera lengser, jika mengacu pada analisa dunia modern, yaitu standar kemampuan dan skill kecakapan pada dirinya dalam mengurus negara. Apakah managemen yang diterapkan itu bagus atau amburadul,” urai Gus Luthfi.
Ditambahkan Gus Luthfi, seorang presiden akan langgeng menduduki jabatannya tergantung ketentuan Allah. Sebaliknya, jabatan presiden menjadi amburadul dan lengser dengan sendirinya jika Allah sudah menetapkan demikian.
“Menurut keyakinan agama, Islam mengajarkan bahwa jabatan kepresidenan itu adalah ketentuan dari Allah. Jika Allah menghendaki langgeng, maka akan tetap menjabat, dan jika Allah menghendaki terjungkal, maka sekuat apapun pertahanan seorang presiden, maka karirnya akan lengser dan hancur berantakan. Jadi bukan karena faktor Kediri,” tegasnya.
- PDIP Mereplika Demokrat Memainkan Konflik Puan-Ganjar Demi Elektabilitas Partai
- Jokowi Bakal Cawe-cawe Pilpres, Takut Jagoannya Kalah Lagi Lawan Anies
- Jubir PKB: Sikap Disiplin di China Harus Diterapkan di Indonesia