Wartawan menghadapi dilema karena sebaran virus corona atau Covid-19 begitu masif.
- Jungkir Balik Perjuangan Para Nakes Tangani Covid-19 di Surabaya
- Apa Itu Demam Berdarah? Begini Ulasan dr Debby Spesialis Anak RSUD Jombang
- WHO Umumkan Kematian Akibat Tuberkulosis Kembali Meningkat di Eropa
Di satu sisi punya tanggung jawab untuk menyajikan informasi akurat kepada masyarakat, di sisi lain khawatir turut jadi korban yang terjangkir virus mematikan asal Wuhan, China.
Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Agus Sudibyo mengingatkan kepada rekan wartawan bahwa masyarakat sangat membutuhkan informasi terkini soal wabah Covid-19. Ini artinya wartawan harus tetap bekerja mencari, mengolah dan menyajikan berita.
“Sebagian bahkan harus tetap bekerja di lapangan untuk menembus sumber, meliput on the spot dan memantau keadaan,” terangnya dalam akun Facebook pribadi seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Senin (16/3).
Agus Sudibyo menyadari bahwa wartawan memang menjadi rawan terpapar Covid-19 jika terjun ke lapangan. Namun demikian, di satu sisi masyarakat juga berhenti disajikan informasi yang akurat.
“Bahkan (sajian informasi) semakin urgent di kala situasi genting seperti sekarang ini,” tambah
Head of New Media Research Center Akademi Televisi Indonesia (ATVI) itu. Untuk itu, dia meminta kepada wartawan yang bertugas untuk tetap menjaga kondisi kesehatan. Wartawan tidak boleh memaksakan diri saat keadaan tubuh sudah memberikan sinyal untuk istirahat.
“Periksakan diri ketika ada tanda-tanda mencurigakan dalam tubuh anda,” saran Agus Sudibyo.
Menurutnya, perusahaan media bertanggung jawab untuk menjamin keselamatan para wartawan, khususnya yang bekerja di lapangan.
Namun yang tak kalah penting, lanjutnya, wartawan jangan sampai menyebarkan informasi spekulatif, simpang siur, hoaks.
“Wartawan, pers adalah garda depan bangsa Indonesia dalam mengatasi pagebluk (wabah) corona ini. Mari berkontribusi sesuai dengan bidang masing-masing,” pungkasnya.
- Anthony Fauci: Saat Ini Belum Diperlukan Suntikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19
- Pemkot Probolinggo Luncurkan Aplikasi Jantung Nadi, Apa Manfaatnya?
- Omicron Diyakini Lebih Berbahaya, Moderna Siap Produksi Vaksin Khusus
ikuti update rmoljatim di google news