Kuliah Daring, Unusa Gunakan Aplikasi Buatan Sendiri

Dalam perkuliahan secara  daring (online) selama pandemi virus Corona (Covid-19), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memanfaatkan aplikasi buatan sendiri, E-Sorogan. Selain E-Sorogan, Unusa juga menyinkronkan aplikasi pendukung lainnya seperti Zoom Cloud Meeting dan Google Classroom untuk memaksimalkan kinerja Aplikasi E-Sorogan.


“Dua aplikasi pendukung itu digunakan untuk memudahkan dosen mengajar tatap muka dengan mahasiswa. Dengan kedua aplikasi ini, E-Sorogan langsung terhubung melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dan google classroom, karena kegunaan masing-masing aplikasi berbeda,” jelas Direktur Sistem Informasi dan Perpustakaan Unusa, Drajad Uji Cahyono, S.Kom, melalui pesan singkat yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (26/3).

Dia menambahkan, aplikasi Zoom Cloud Meeting disiapkan untuk dosen dalam melakukan tatap muka secara real time dengan mahasiswa untuk mengajarkan beberapa soal-soal yang disiapkan dosen. “Sedangkan google classroom digunakan untuk memberikan tugas, membuat forum, serta diskusi dengan mahasiswa," ucapnya.

Drajad yakin jika aplikasi E-Sorogan dapat memfasilitasi serta memudahkan dosen dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan.

"Aplikasi E-Sorogan sudah siap dan mudah diakses dosen maupun mahasiswa untuk menerima perkuliahan," tambahnya.

Aplikasi E-Sorogan juga, dapat membantu Universitas dalam memonitoring perkulihan daring yang sudah efektif atau yang belum. Ini dilakukan untuk memantau kegiatan perkuliahan daring yang dilakukan dosen.

"Monitoring ini terus dilakukan dan akan dilaporkan setiap harinya, maka Program Studi (Prodi) yang belum maksimal akan menjadi bahan evaluasi tersendiri," jelasnya.

Untuk Presensi mahasiswa, Drajad menjelaskan akan diserahkan kepada dosen yang mengajar. Ini juga bisa dilihat melalui laporan dari aplikasi E-Sorogan maupun keaktifan saat online di Zoom dan Google Classroom.

"Dari aplikasi ini bisa mengetahui mahasiswa mana yang aktif dalam forum diskusi atau beberapa perkuliahan yang diberikan," terangnya

Wakil Rektor 1 Unusa, Prof. Kacung Marijan, Ph.D, menjelaskan, kuliah Hybrid (Blended Learning) sudah diterapkan, dan memang saat ini kondisinya sedang ada penyebaran virus corona, maka dari itu Unusa melakukan perkuliahan daring melalui aplikasi E-Sorogan

Dengan dimulainya aplikasi E-Sorogan, lanjutnya, kami mempercepat uji coba aplikasi perkuliahan online.

"Setidaknya kami bisa memahami bagaimana kekurangan dan kelebihan kuliah daring jarak jauh ini," tambahnya.

Dikatakan lebih lanjut, ada satu catatan dalam proses perkuliahan daring ini, perkuliahan dengan sistem praktik masih belum bisa dilakukan.

"Kuliah daring ini hanya pemberikan materi dan diskusi saja, sementara praktiknya akan dilakukan jika memang kondisi sudah sangat aman,".

Dia tidak akan melarang jika dalam waktu dekat ada perkuliahan dengan cara metode praktik. Namun itu harus dilakukan sesuai prosedur yang ada. "Yang pasti harus mematuhi protokol dan peraturan yang ada, jika itu dilakukan secara mendesak," pungkasnya.