Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menegaskan belum akan malakukan penutupan pasar tradisional sementara. Pasalnya, belum ada kebijakan lockdown.
- Dewan Apresiasi Realisasi Pendapatan Daerah Lamongan
- Di HUT Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar 2024, Pj Gubernur Adhy: Kedepankan Sikap Profesional dan Humanis
- Bupati Jember Paparkan Program Strategis ke Wakil Ketua DPR
Untuk itu, sebanyak 81 pasar tradisional yang ada di Surabaya tetap buka.
"Khawatirnya, kalau ada penutupan panic buying dan sebagainya. Kita tak menginginkan itu,” kata Hebi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/3).
Ia menyatakan, saat ini fokus pada penyemprotan disinfektan di pasar tradisional. Hal ini bertujuan untuk mengurangi mikroorganisme dan virus.
Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Selain itu langkah lainnya yang dilakukan pemerintah kota untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar, yakni dengan mendisiplinkan pedagang supaya mereka mau cuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.
“Di pasar banyak aktifitas, maka perlu penyemprotan ini,” pungkasnya.
Untuk meminimalisir mikro organisme dan virus, di pasar-pasar tradisional akan disemprot disinfektan empat hari sekali dan hal itu terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
- Tiga Caleg DPRD Surabaya Langgar Syarat Administrasi Pileg, Ini Nama dan Jabatannya
- H-5 Idul Fitri 1445 H, Terminal Pelabuhan Tanjung Perak Mulai Dipadati Penumpang
- Bupati Mundjidah Berharap RS PKU Muhammadiyah Berkontribusi Tingkatkan Faskes di Jombang
ikuti update rmoljatim di google news