Sejak dua pekan terakhir Italia melaporkan angka kematian baru terendah akibat wabah corona atau Covid-19. Penurunan jumlah pasien intensif ini untuk pertama kalinya.
- Protes soal Gaji, Dokter di Inggris Mogok Kerja 72 Jam
- Sekelompok Warga Trans Nabire-Enarotali Berulah, Kendaraan Dirusak dan Personel Polri Dipanah
- Angin Puting Beliung Terjang Bondowoso, Puluhan Rumah Rusak dan Satu Orang Tertimpa Reruntuhan
Secercah harapan mulai muncul di Italia pada Sabtu (4/4). Meskipun kasus baru masih tetap tinggi, yaitu 4.805 kasus, sedikit lebih tinggi dari jumlah kasus baru di hari sebelumnya. Namun Departemen Perlindungan sipil melaporkan 681 angka kematian, yang merupakan terendah sejak 23 Maret.
Total, saat ini Italia memiliki kasus infeksi virus corona sebanyak 124.632 kasus, naik dari 119.827 kasus pada Jumat (3/4).
Kendati begitu, untuk pertama kalinya, jumlah pasien di unit perawatan intensif sudah menurun menjadi 3.994 dari 4.068 pasien.
"Ini adalah berita penting karena ini memungkinkan rumah sakit kami bernapas," kepala Perlindungan Sipil, Angelo Borelli seperti dimuat Reuters.
Guna mempertahankan penurunan kasus, pemerintah juga terus menyerukan warga untuk menaati aturan lockdown.
Sayangnya, mendekati Paskah, warga dalam video yang tersebar di media sosial mulai ke luar rumah. Hal itu memicu kekhawatiran akan lebih banyak orang yang melanggar lockdown.
"Beberapa gambar yang tersebar di media sosial menunjukkan kelonggaran dalam perilaku beberapa orang. Intungnya hanya beberapa. Ini tidak boleh diambil sebagai contoh, mereka harus menyesalinya," kata komisaris khusus pemerintah untuk keadaan darurat virus corona, Domenico Arcuri.
- Akibat Tanah Bergerak, 12 Rumah Warga di Jombang Rusak Berat
- Berita Duka, KH Ali Yafie Meninggal Dunia
- Jalani Ekspedisi Keliling Dunia 214 Hari, Ini Rute yang Dilalui KRI Bima Suci
