Di Tengah Lockdown Spanyol Mulai Buka Bisnis, Begini Aturannya

Di tengah lockdown seiring dengan laporan kasus baru terendah sejak 23 Maret, pemerintah Spanyol kini bersiap untuk menjalankan roda perekonomiannya.


Mulai Sabtu (11/4) kemarin, pemerintah Spanyol telah membuat pedoman bagi warga yang akan kembali bekerja dengan melonggarakan pembatasan penguncian yang diberlakukan sejak pertengahan Maret.

Dimulai Senin (13/4), beberapa industri seperti konstruksi dan manufaktur akan diizinkan kembali beroperasi sehingga ribuan orang bisa kembali bekerja.

Di bawah pedoman bagi para pekerja yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri, perusahaan yang mulai beroperasi harus menyediakan peralatan pelindung yang sesuai standar dan memastikan jarak antara karyawan setidaknya dua meter.

Meski banyak dikritisi karena dianggap terlalu dini untuk membuka kembali tindakan penguncian, namun Menteri Dalam Negeri Fernando Grande Marlaska mengungkapkan pembatasan gerak akan tetap dilakukan.

"Kami masih dalam tahap penguncian. Kami belum memulai relaksasi (pembatasan)," katanya pada konferensi pers bersama dengan Menteri Kesehatan Salvador Illa seperti dimuat Reuters.

Marlaska menjelaskan, mulai beberapa hari ke depan, pasukan keamanan akan mendistribusikan 10 juta maskerdi pusat transportasi umum. Meski sudah dirilis, namun beberapa pihak masih mempersoalkan pedoman baru tersebut, termasuk Kepala Transportasi Madrid, Angel Garrido

"Baik wilayah Madrid maupun otoritas transportasi lokal lainnya tidak memiliki informasi tentang distribusi masker yang diumumkan oleh Menteri Kesehatan," ujar Garrido dalam cuitannya.

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, Spanyol saat ini memiliki jumlah infeksi sebanyak 163.027 kasus dengan 16.606 orang meninggal dunia dan 59.109 orang dinyatakan pulih.