Biden: Perang Ukraina Terjadi Bukan karena Provokasi, tapi Putin Memang Sudah Merencanakannya

Warga Ukraina meninggalkan ibukota Kiev saat invasi Rusia/net
Warga Ukraina meninggalkan ibukota Kiev saat invasi Rusia/net

Operasi khusus di Ukraina telah direncanakan oleh Rusia sejak lama. Presiden AS Joe Biden menyatakan klaimnya itu dalam pidatonya pada Selasa (1/3).


Menurutnya, apa yang terjadi di Ukraina bukanlah hasil provokasi. Rusia telah menolak upaya untuk menyelesaikan masalah keamanan Eropa melalui cara diplomatik yang itu berarti Putin memang sudah merencanakan semuanya.

"Perang Putin direncanakan dan tidak diprovokasi. Dia menolak upaya diplomasi. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan menanggapi. Dan, dia pikir, dia bisa memecah belah kita. Putin salah. Kami sudah siap," kata Biden, seperti dikutip dari AFP.

Menurutnya, apa yang terjadi di Ukraina bukanlah hasil provokasi. Rusia telah menolak upaya untuk menyelesaikan masalah keamanan Eropa melalui cara diplomatik yang itu berarti Putin memang sudah merencanakan semuanya.

"Perang Putin direncanakan dan tidak diprovokasi. Dia menolak upaya diplomasi. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan menanggapi. Dan, dia pikir, dia bisa memecah belah kita. Putin salah. Kami sudah siap," kata Biden, seperti dikutip dari AFP.

Dalam kutipan yang dirilis oleh Gedung Putih, Biden akan menempatkan invasi Rusia ke Ukraina dalam konteks sejarah, dengan mengatakan bahwa; ketika diktator tidak membayar harga untuk agresi mereka, mereka menyebabkan lebih banyak kekacauan. Mereka terus bergerak. Dan, biaya dan ancaman terhadap Amerika dan dunia terus meningkat.

“Itulah mengapa Aliansi NATO diciptakan untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di Eropa setelah Perang Dunia II. Amerika Serikat adalah anggota bersama dengan 29 negara lainnya. Itu penting. Diplomasi Amerika penting!" tegasnya.