Akibat Lockdown Bantuan Dana Terputus, Pelajar dan Mahasiswa Papua Menyatakan Sikap

Akibat pandemik Covid-19, nasib pelajar dan mahasiswa Papua yang berada di Jawa Timur khususnya Surabaya, kondisinya memprihatinkan.


Hal ini disampaikan Ketua Badan Pengurus Koordinator Wilayah, Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Kabupaten Puncak Papua (BPKW IPMAP) Cabang Surabaya, Kelanus Kulua dalam siaran persnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (15/4).

“Situasi yang sedang dihadapi mahasiswa di Surabaya saat ini krisis ekonomi. Sebabnya Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Kota telah melakukan lockdown atau karantina wilayah. Sehingga bantuan ekonomi terputus,” terang Kelanus.

Karena itu BPKW IPMAP menyatakan sikap bahwa, pihaknya sangat berharap berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua, terutama Bupati Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua, Willem Wandik,  dan jajarannya agar segera menangapi dan memperhatikan nasib pelajar dan mahasiswa.

"Kepada Pemerintah Daerah, Bupati, Wakil Bupati dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta jajarannya di wilayah Provinsi Papua. Kami berharap agar pemerintah segera dapat menangapi persoalan yang sedang berlangsung saat ini. Karena persoalan saat ini bukan persoalan lokal dan nasional. Tetapi juga persoalan internasional,” terangnya.

"Persoalan yang sedang kami menghadapi di Kota Surabaya saat ini adalah mengenai penyebaran Covid-19) dan tempat tinggal (Kontrakan). Oleh sebab itu, kami berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak Papua dan jajarannya segera mengambil langkah alternatif untuk menindaklanjuti," tuturnya.

Kelanus menambahkan, akibat pandemik Covid-19, sejumlah mahasiswa di wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur mengalami nasib serupa. Karena itu mereka berharap Bupati Kabupaten Puncak Papua agar menanggapi persoalan serius tersebut.

"Kami menyatakan sikap agar Bupati Kabupaten Puncak Papua memperhatikan nasib seluruh Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Kabupaten Puncak Papua yang sedang menempuh pendidikan di wilayah Indonesia Timur dan Barat saat ini. Saat ini yang kami butuhkan adalah bantuan dana untuk pemondokan atau Kontrakan selama situasi Covid-19," demikian Kelanus.