Dionisius Prasetyo yang lebih dikenal masyarakat luas dengan nama Didi Kempot meninggal dunia Selasa pagi, sekitar pukul 7.45 WIB.
- Indonesia Dapat Kado Terindah Dari UEA di HUT ke-75, 10 Juta Vaksin Covid-19 Tahun Ini
- Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Besar Roboh Timpa Warung dan Motor
- Dibuntuti Dari Probolinggo, Pria Asal Jember Dibegal di Lumajang
Maestro campursari dari Solo itu menghembuskan nafas terakhir di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Didi disebutkan tiba di rumah sakit sekitar 15 menit sebelumnya. Belum diketahui pasti keluhan dan penyebab kepergiaan Didi Kempot.
Lord Didi, pegitu penggemar fanatik menyebutnya, lahir di Surakarta, 31 Desember 1966.
Kariernya di dunia tarik suara dilakoni pertama kali di tahun 1984 di Surakarta. Di tahun 1987 ia mengadu peruntungan ke Jakarta. Lagu "Cidro" yang diangkat dari kisah asmaranya yang gagal diluncurkan di tahun 1989 dalam sebuah album.
Bintang terang mulai menemui Didi Kempot di tahun 1993. Di tahun itu pula ia tampil pertama kali di Suriname, Amerika Selatan, sebuah negara yang memiliki populasi orang Jawa dalam jumlah besar.
Dari Suriname, Didi Kempot mulai mendapat panggilan manggung dari Eropa, terutama Belanda, negeri yang memiliki banyak pecinta budaya Jawa.
Lagu "Stasiun Balapan" yang terkenal itu diciptakannya di tahun 1999.
Didi Kempot juga berhasil menarik minat generasi milenial untuk menyukai dan menggemari musik campursari yang digubahnya.
Di kalangan penggemar, pendiri Paguyuban Campursari Indonesia ini juga dikenal sebagai The Godfather of Broken Heart.
- Diduga Kelaparan, Monyet-monyet Di Blora Nekat Turun Gunung
- PBB Sebut Taliban Tidak Mampu Tangani ISIS-K
- Kebakaran Depo Plumpang, 17 Meninggal Dunia dan 1.085 Orang Mengungsi