Mantan Presiden Rusia Ungkap Hamas Gunakan Senjata Bantuan Barat untuk Ukraina

Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Barat yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, 9 Oktober 2023/Net
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Barat yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, 9 Oktober 2023/Net

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev melontarkan pengakuan mengejutkan terkait dari mana senjata yang digunakan militan Hamas untuk menyerang Israel.


Lewat sebuah unggahan di Telegram, Senin (10/9), Medvedev menyebut senjata-senjata yang secara aktif dipasok oleh pendukung Kyiv dari Barat ke Ukraina telah sampai ke militan Hamas dan sekarang digunakan secara aktif di Israel.

Ia menambahkan bahwa perangkat keras militer di masa depan akan dipasok ke Kyiv juga bisa berakhir di pasar gelap.

“Keadaan hanya akan menjadi lebih buruk dari sini,” ujar Medvedev, seperti dikutip dari RT, Selasa (10/10).

"Dunia akan menyaksikan rudal, tank, dan bahkan pesawat dari Kyiv segera masuk ke pasar gelap," katanya

Kata-katanya muncul di tengah rumor bahwa militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza telah mendapatkan persenjataan buatan AS sebelum menyerang Israel pada akhir pekan. Sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengkonfirmasi klaim tersebut.

Namun, sebuah video yang belum diverifikasi dan beredar secara online menunjukkan seorang militan Palestina memperlihatkan berbagai macam barang buatan AS, termasuk peluncur granat anti-tank M136 standar, sambil berterima kasih kepada Ukraina atas senjata tersebut.

Menurut Medvedev, pihak berwenang yang korup di Ukraina tidak akan ragu untuk memperdagangkan semua yang mereka terima dari pendukung mereka.

“Mereka akan mencuri segala sesuatu yang terlihat,” klaim Medvedev.

Video yang disebutkan di atas telah memicu kekhawatiran di AS, dan Perwakilan Partai Republik Marjorie Taylor Greene mengatakan pada Minggu bahwa asal muasal video tersebut harus diselidiki.

Washington telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar bagi Kyiv sejak awal konfliknya dengan Moskow. AS telah mengucurkan total 46,6 miliar dolar AS untuk bantuan militer ke Ukraina, termasuk pengiriman senjata dan amunisi langsung, serta hibah dan pinjaman untuk senjata dan peralatan.

Kyiv telah berulang kali menghadapi tuduhan penyalahgunaan atau penjualan persenjataan, namun tuduhan tersebut dibantah keras oleh mereka. Pada Senin, intelijen militer Ukraina (GUR) menyalahkan Rusia atas rumor tentang senjata yang diduga datang dari Ukraina ke Hamas.

"Moskow diduga melancarkan kampanye diskreditasi terhadap Ukraina di Timur Tengah," klaim GUR dalam sebuah postingan di Facebook, seraya menambahkan bahwa senjata yang berakhir di tangan Hamas adalah “senjata piala” yang dirampas oleh pasukan Rusia dari pasukan Ukraina. Rusia belum mengomentari klaim tersebut sejauh ini.