Sebanyak 54 orang yang merupakan warga Jalan Asemrowo Gang IV Surabaya dijemput oleh tim Covid-19 Pemkot Surabaya setelah hasil rapid test mereka dinyatakan reaktif.
- Bupati Hendy Ajak OPD Wujudkan Transparansi Pengelolaan Keuangan
- Dilaporkan Hilang Selama Sehari, Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai
- Lama Tak Digunakan, Ribuan KIS Tidak Aktif, ini Penjelasannya
Ratno Tismoyo, salah seorang warga menuturkan, rapid test dilakukan tadi malam dan pagi tadi terhadap puluhan orang. Sebanyak 6 orang di antaranya masih di bawah umur dibawa oleh petugas untuk dilakukan karantina.
"Tadi sekitar jam 9 pagi ada 54 orang yang dibawa oleh petugas dari Puskesmas dan mendapatkan pengawalan dari Polisi maupun TNI," kata Ratno pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (14/5).
Diungkapkan Ratno, rapid test tersebut dilakukan Pemkot Surabaya setelah ada salah satu warga yang meninggal pada 14 April lalu, dan hasilnya positif terinfeksi corona. Namun, penyebab kematian tersebut disembunyikan oleh pihak keluarga termasuk oleh Ketua RT.
"Yang meninggal itu istrinya ustad, tadi malam dia dan anaknya menolak dilakukan rapid test dan Pak RT nya tidak mendukung. Pagi tadi ternyata pak RT nya juga ikut dibawa. Infonya dikarantina di salah satu hotel," ungkapnya.
Sementara dari data yang beredar digrup What'App RW 01, lanjut Ratno, ke 54 orang tersebut berstatus orang tanpa gejala (OTG).
"Enam orang di antaranya masih dibawa umur karena didata yang beredar di grup WhatsApp RW tidak ada nomor induk kependudukannya," tandasnya.
Saat berita ini diturunkan, Kantor Berita RMOLJatim sudah mencoba mengkonfirmasi ke Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M. Fikser, namun konfirmasi yang dikirim melalui pesan Whatsapp belum direspon.
- Kampung Patin Diharapkan Dapat Meningkatkan Produktivitas Masyarakat
- Ketua Fraksi PSI Usulkan Pembentukan Website untuk Akses Data Cagar Budaya di Surabaya
- Puluhan Tenaga Pendamping Prodamas Plus Tanda Tangan Kontrak Kerja
