Peringati Haul Sang Proklamator, SAH: Bung Karno Milik Masyarakat Indonesia Bukan Golongan


Bung Karno, Putra Sang Fajar selalu diabadikan, dikenang tak hanya oleh Rakyat Indonesia, tapi oleh semua masyarakat penjuru dunia. 


Hal ini dikarenakan, ketika saat jaman revolusi fisik tahun 1945, ditangan beliaulah Bangsa Indonesia dan beberapa negara  mengalami kemerdekaan dari belenggu penjajahan Belanda dan Jepang. 

Bung Karno mendadak menjadi inspirasi moral dan simbol kekuatan dunia baru.

"Alhamdullillah dan beruntung walaupun sudah tengah malam kami semua masih bisa masuk untuk mendoakan Bapak Proklamator kita," ujar Siti Anggreani Hapsari (SAH) dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim di Blitar, Minggu (7/6). 

Tampak beberapa Relawan SAH mendampingi kegiatan ziarah di Desa Bendogerit, Sanan Wetan. Tempat dimana Bung Karno dan orang tuanya, Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai dimakamkan.

SAH mengatakan bahwa memperingati hari lahir (Haul) Bung Karno 06 Juni 1901 - 01 Juni 2020, tadi pihaknya ziarah ke Makam Bung Karno sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Proklamator dan Pendiri Bangsa. 

"Bung Karno milik semua Masyarakat  Indonesia. Bung Karno bukan milik golongan tertentu. Kami semua mencintai Sang Proklamator," katanya.

Wanita alumnus Fakultas Hukum  Unair Surabaya tersebut mengingatkan bahwa sebagaimana yang seringkali dikatakan Bung Karno.

"Bangsa yang besar adalah Bangsa yg menghargai para Pahlawannya", maka jika kita ingin menjadi besar harus selalu mengingat jasa-jasa para pendahulu kita. Mengambil hikmah dari perjuangan dan jasa-jasa para pahlawan. 

"Untuk refleksi diri, mengambil dari pada intisari perjuangan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Siti Anggraenie Hapsari (SAH), wanita profesional sebagai notaris ini akan maju sebagai calon pemimpin Kota Surabaya untuk lima tahun mendatang. Visi dan misinya sangat jelas untuk kemajuan dan kemakmuran warga kota. 

Beberapa kegiatan selama masa Pandemi Covid-19 sudah dilaksanakan. SAH terjun langsung bersama Tim Relawannya blusukan ke berbagai kelurahan, RW dan RT. 

Diantaranya membagikan sembako, masker, hand sanitizer,  gentong cuci tangan,  vitamin dan penyemprotan disinfektan. 

Juga sosialisasi langsung ke masyarakat tentang apa itu PSBB, pentingnya hidup sehat dan bersih, sosialisasi tentang Kehidupan Normal Baru (New Normal) dan memberikan dorongan kemandirian berusaha dimasa pandemi kepada warga serta menyinggung pentingnya  menciptakan keharmonisan para pemangku kebijakan agar koordinasi bisa berjalan baik.