Satu prajurit TNI gugur saat menjalankan tugas misi perdamaian PBB di Republik Demokraik Kongo.
- Ngawi Digegerkan Beredarnya Video Mesum yang Melibatkan Ibu dan Anak
- Olvah Alhamid: Tolong Kembalikan Kedamaian di Tanah Papua Tercinta
- Dalam Sehari, Covid-19 Di Singapura Bertambah 3.577 Kasus
Dia adalah Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi. Pria kelahiran Dolok Sinubah 1983 ini bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 yang bermarkas di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau.
Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru, Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung menyebutkan, Wayudi bertugas di bagian Bengkel Lapangan yang menangani kendaraan tempur.
“Dia adalah mekanik andal kami. Ahli di bagian kendaraan tempur seperti tank dan lainnya, termasuk juga senjata,” sebut Joto di Pekanbaru, Rabu (24/6).
Dia menilai sejauh ini Wahyudi sebagai prajurit terbaik di Denpal. Selain berprestasi, almarhum juga dikenal sosok yang rajin dan pekeja keras. Selain itu, Wahyudi juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan loyalitas tinggi, baik terhadap sesama prajurit maupun komandan.
“Dia kerja tak kenal waktu. Apapun tugas yang diberikan tidak ada yang tak diselesaikannya. Makanya kami merasa sangat kehilangan,” ucap Joto dilansir Kantor Berita RMOLSumut.
Joto juga menyebutkan, almarhum Wahyudi meninggalkan istri bernama Anita (36) dan tiga orang anak, satu laki-dan dua perempuan. Mereka berdomisili di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
“Anak almarhum yang paling besar kelas dua SD, yang kedua TK dan yang paling kecil usianya baru empat tahun,” kata Joto.
Serma Rama Wahyudi gugur saat menjalankan misi perdamaian di bagian timur Republik Demokratik Kongo. Prajurit tersebut diketahui berdinas di Kota Pekanbaru, Riau. Jenazah Serma Rama Wahyudi saat ini dalam proses pemulangan ke Indonesia.
- Polisi Amankan Mortir Aktif Dari Tangan Warga Ngawi
- KKB Kembali Teror Warga Deiyai Saat Berolahraga, Satu Tewas Tertembak
- Militer AS Sembunyikan Serangan Udara ke Suriah yang Tewaskan 64 Perempuan dan Anak-anak