Aksi ratusan pekerja Seni yang tergabung Aliansi Pekerja Seni Surabaya (APSS) di Balai Kota menuntut Perwali 28/2020 dan Perwali 33/2020 yang diterbitkan Pemkot Surabaya segera di revisi tidak seperti sebelumnya.
- Puluhan Warga Terpapar Covid-19, Sidomulyo di Lockdown
- Yonif Para Raider 501/Divif 2 Kostrad Gelar Latihan Bersama US Army
- Jelang HPN, Jurnalis Ponorogo Lakukan Fogging dan Bagi Cupang
Kali ini dalam barisan unjuk rasa turut terlihat anggota DPRD Surabaya. Diantaranya Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti Bersama Wakil Ketua Komisi A Budi Leksono
Kedua anggota DPRD Surabaya itu ikut berjalan mulai dari gedung DPRD Surabaya ke Balai Kota.
"Maka kami tegaskan Bu Risma Wali Kota Surabaya untuk mencabut kedua perwali tersebut," tegas Ketua APSS Harno dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat orasinya di Balai Kota Surabaya, Rabu (12/8).
Menurut Harno pekerja seni Surabaya tidak butuh bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan lainnya.
Namun yang ia butuhkan dapat bekerja mencari nafkah bagi keluarganya.
"Yang kami perlukan cabut perwali itu. Jika sampai saat ini tidak ada kebijakan maka kami mengancam akan bermalam di Balai Kota Surabaya meminta makan kepada pemkot, timbang kami pulang namun tetap tidak bisa bekerja. Terus mau kami kasih makan apa anak istri di rumah," ungkapnya.
Harno juga berharap agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memperhatikan nasib ribuan pekerja seni Surabaya.
"Kami harap hari ini ada jawaban dan solusi agar pekerja seni bisa kembali bekerja sekarang. Mengingat, memasuki bulan Agustus padatnya kegiatan atau hajatan di kampung-kampung. Intinya, jika di izinkan, kami berjanji dan sanggup menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya.
- Mobil Daihatsu Ayla di Jember, Ringsek Adu Depan dengan Truk Fuso Box Bermuatan Air Mineral
- Forkopimda Surabaya Jamin Keamanan dan Keselamatan, Wali Kota Eri Minta Warga Guyub-Rukun
- Atasi Genangan Saat Hujan, Wali Kota Eri Petakan Hingga Cari Solusi Penyebabnya