Diresmikan, Kyai Abdul Wahab Foundation Pernah Digagas Bersama Pendiri Budi Utomo 

Launching Kyai Abdul Wahab Foundation, Minggu (30/8)/Ist
Launching Kyai Abdul Wahab Foundation, Minggu (30/8)/Ist

Keluarga Besar Tokoh Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbulloh segera melaunching Kyai Abdul Wahab Chasbulloh Foundation. 


Hal ini sebagai wujud dalam membumikan pemikiran pendidikan, ekonomi dan sosial budaya, atas peranan tokoh sentral penggagas, penggerak dan pendiri Jamiyy’ah Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

Launching pada Minggu malam (30/8) ditempatkan di dhalem Kasepuhan Kiai Wahab Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas. 

Peresmian itu akan dihadiri Wakil Presiden KH Makruf Amin dan sejumlah tokoh nasional baik melalui virtual maupun langsung yakni Ketua PBNU, Gubernur Jawa Timur, KH Miftahul Akhyar, KH Marzuki Mustamar, KH Muwaffiq dan lain sebagainya.

Yayasan ini didirikan untuk mewujudkan nilai dan cita-cita perjuangan KH Abdul Wahab Chasbullah dalam memajukan kemaslahatan masyarakat Indonesia, seperti bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya agar tercipta semangat berkarya, berdaya saing di era kemajuan teknologi dan globalisasi.

Juru bicara keluarga Kyai Wahab, KH Hasib Wahab mengatakan bahwa yayasan ini didirikan sebagai ruang gagasan bagi anak cucu KH Abdul Wahab Chasbullah bersama masyarakat dalam melanjutkan dakwah dan perjuangan Kyai Wahab dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera lahir batin, berkeadilan sosial dengan menjunjung tinggi nilai-nilai cinta tanah air.

“Berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, sehingga dapat mengembangkan pandangan Islam moderat bagi seluruh umat manusia," tutur Gus Hasib Wahab panggilan akrabnya juga salah satu pembina yayasan yang akan dilaunching tersebut dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita RMOLJatim.

Gus Hasib mengungkapkan bahwa KH Abdul Wahab Chasbullah adalah ulama terkemuka sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia. Selain terkenal sebagai ulama, Kyai Wahab (1887-1971) juga dikenal sebagai pemikir progresif dan ulama lintas batas. Pergaulannya tidak hanya terbatas di kalangan kyai pesantren saja, tetapi juga menembus komunitas dan kelompok pejuang kebangsaan yang beragam.

Di waktu masa penjajahan Belanda dan Jepang, Gus Hasib menceritakan Kyai Wahab berjuang bersama dengan tokoh-tokoh nasionalis, kaum pergerakan kebangsaan dan pejuang kemerdekaan seperti Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, KH Achmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Dokter Wahidin Sudirohusodo, Ir Soekarno, Dr Douwes Dekker dan masih banyak lagi.

“Ketika bersama Dr R Soetomo (1888-1938), pemimpin nasional dan pendiri Budi Utomo (1908), Kyai Wahab terlibat aktif dalam berbagai forum diskusi untuk merumuskan langkah dan strategi membangun nasionalisme bangsa dalam wadah Indonesische Studie Club (ISC) yang didirikan Soetomo pada tahun 1924 di Surabaya," tambahnya.

Gus Hasib menegaskan bahwa Kyai Wahab merupakan perintis, pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU) yang telah berhasil memberikan inspirasi luar biasa bagi generasi penerus dalam mempertegas keyakinannya untuk selalu membela dan mencintai tanah air (al wathon) yang dituangkan beliau dalam sebuah karya emasnya, yang bertitel “Yaa lal wathon”.

“Kontribusi dan karya-karya KH Abd Wahab Chasbullah untuk bangsa Indonesia sudah tidak bisa dihitung dan diragukan lagi, dan pada akhirnya tepat tanggal 7 Nopember 2014 Presiden Joko Widodo atas nama Bangsa Indonesia memberikan anugerah gelar Pahlawan Nasional," papar Gus Hasib menegaskan.

Sementara, Ketua Kyai Abdul Wahab Chasbullah Foundation, Dr Jaenal Effendi menambahkan bahwa acara launching ini rencananya akan dihadiri beberapa tokoh baik secara virtual maupun fisik, di antaranya KH Ma’ruf Amin (Wakil Presiden RI), KH Miftachul Akhyar (Pj. Rais Aam PBNU), KH Said Agil Siradj (Ketua Umum Tanfidziyah PBNU).

Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jatim), Hj Mundjidah Wahab (Bupati Jombang) dan banyak tokoh lainnya. Acara ini juga akan dihadiri langsung Gus Muwaffiq yang akan memberikan Mauidloh Hasanah.