Dewan Probolinggo Segera Panggil Pimpinan Gudang Tembakau

Seorang petani membakar tembakau miliknya yang siap dijual/RMOLJatim
Seorang petani membakar tembakau miliknya yang siap dijual/RMOLJatim

Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurahman menyatakan pihaknya, akan mengundang sejumlah pimpinan gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo. 


Hal itu dilakukan untuk menanyakan langsung kendala tutupnya gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo.

"Insyallah besok (Rabu, 2 September 2020) pukul 13.00, kita mendatangkan pimpinan Gudang di Kabupaten Probolinggo," jelas anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo ini pada Kantor Berita RMOJatim, Selasa (1/9) siang.

Menurutnya, Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo sudah melakukan langkah sebelumnya. Bahkan, sudah bertemu langsung dengan dinas terkait Pemkab Probolinggo.

"Ini langkah awal yang kita lakukan, selanjutnya akan ada langkah berikutnya mendesak pada Penanggung Jawab Gudang untuk membuka," terangnya.

Sebab, dewan sendiri tidak menginginkan petani di Kabupaten Probolinggo merugi besar. Sebab, modal dalam penanaman tembakau dari awal sampai panen, sangat luar biasa.

Apalagi, di saat pandemi seperti sekarang, semua sektor terdampak. Harapan masyarakat satu-satunya ada pada pertanian, dalam hal ini tembakau. Karena itu menurutnya, pemerintah harus turun tangan.

"Pemerintah malalui dinas, harus turun mengurus tata niaga tembakau ini," ungkapnya .

Sebab, di Kabupaten Probolinggo ada tujuh gudang yang biasa membeli tembakau lokal. Yakni Gudang Garam, Djarum, Sampoerna, Wismilak, Nojorono, 88, dan gudang PT. Sadana.

"Kalau maksimal, (gudang, Red) tidak perlu ambil tembakau dari luar (Probolinggo, Red). Saya kira (tembakau lokal, Red) cukup memenuhi kebutuhan," katanya.

Saat ini, lanjut Wahid, tembakau petani dihargai antara Rp 26-30 ribu. Hal itu, tidak membuat imbang antara modal dan pemasukan para petani.

 "Ini tidak imbang dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani," katanya.

Berdasarkan Analisis Data Tembakau Jawa Timur 2018 yang dirilis BPS Jatim, Kabupaten Probolinggo merupakan penghasil tembakau nomor empat di Jatim. Produksi tembakau Probolinggo sebanyak 10.042 ton (2018).

Di atas Kabupaten Probolinggo, ada Kabupaten Sumenep dengan produksi 13.135 ton. Kemudian Kabupaten Jember dengan produksi 13.391 ton. Adapun Penghasil tembakau tertinggi adalah Kabupaten Pamekasan dengan produksi 27.508 ton.