Warga Ngawi Malas Ngomongi Pilkada, Calonnya Satu Lawan Kotak Kosong 

Foto/RMOL
Foto/RMOL

Menjelang pendaftaran pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati melalui jalur partai politik ke KPU, beragam argumen disampaikan masyarakat. Salah satunya menyikapi jika perebutan kursi kepala daerah hanya diikuti satu pasangan saja hanya rivalnya kotak kosong. 


"Meskipun keberadaan kotak kosong sebagai opsi lain untuk menentukan pilihannya secara politik namun kurang seru juga. Apalagi di Ngawi ini sudah bisa kita tebak hanya satu pasangan saja yang maju," ungkap Mudzakir, warga Ngawi, Kamis (3/9).

Menurutnya, fenomena pasangan calon tunggal itu muncul karena telah menjadi strategi baru untuk memenangkan pilkada dengan cara menghambat kehadiran pasangan calon lain. Sehingga diasumsikan proses demokrasi yang sebenarnya diamputasi dan merugikan konstituen.

"Logika saja kalau toh kolom kosong menang justru blunder bagi pemilihnya dalam hal ini masyarakat. Secara otomatis pilihan akan digelar lagi dan muncul pos pembiayaan lagi dari anggaran daerah. Jelas kita masyarakat rugi hanya mikir itu-itu saja," jelasnya. 

Meski demikian ia meminta KPU Ngawi sebagai penyelenggara pemilu harus membuka akses informasi kepada masyarakat, terkait ketentuan pilkada yang hanya diikuti satu pasangan calon.

Selain itu, perlakuan terhadap pasangan calon dan kotak kosong itu harus sama. Salah satunya, penyediaan alat peraga kampanye (APK). Sisi lain bebernya, keberadaan pengawas pemilu (Bawaslu-red) pun harus tegas meski gelaran Pilkada Ngawi 2020 yang diikuti satu pasangan calon. 

Sementara itu Jumirin yang merupakan salah satu figur yang sempat diisukan bakal maju Pilkada Ngawi memilih diam ketika dihubungi Kantor Berita RMOLJatim. Padahal sebelumnya ia optimis melenggang untuk mencalonkan diri berpasangan dengan Nuri Karimatunnisa. 

Melalui ujung selularnya Jumirin yang juga mantan Kades Klitik, Kecamatan Ngawi Kota ini memilih enggan menanggapi pertanyaan politik terkait rencana pencalonanya di Pilkada Ngawi menjelang dibukanya pendaftaran melalui jalur partai politik oleh KPU pada 4-6 September 2020.

"Tidak usah bertanya. Malas menjawab tentang Pilkada Ngawi. Cari referensi yang lain saja," singkat Jumirin via selular.