Di Tengah Pandemi, Maroko Masuk Dalam Daftar Negara Yang Aman Dikunjungi

Maroko masuk di dalam daftar negara teraman untuk dikunjungi pelancong di tengah pandemi Covid-19 pada tahun ini. Hal itu sesuai dengan laporan Peta Risiko Perjalanan 2020 yang dikeluarkan International SOS.


Maroko Perusahaan layanan keamanan medis dan perjalanan terbesar di dunia itu menyatakan, penilaian ‘aman’ itu merunut pada statistik masing-masing kriteria, antara lain ancaman dari kekerasan politik dan kerusuhan sosial, serta risiko medis, keselamatan jalan, kejahatan kecil, dan dampak domestik Covid-19. 

Maroko memiliki tingkat risiko yang rendah secara keseluruhan bagi para pelancong, selain AS, Kanada, Australia, Selandia Baru, China, dan sebagian besar Eropa Barat. Ini adalah untukyang kesekian kalinya Maroko mampu mempertahankan status berisiko rendah selama beberapa tahun. 

Peta Risiko Perjalanan 2020 itu juga menunjukkan bahwa Maroko lebih aman daripada beberapa negara di kawasan termasuk Aljazair, Tunisia, Mesir, Mauritania, dan Libya, seperti dikutip dari MWN, Rabu (9/9). Dalam skala kontinental, hanya segelintir negara Afrika seperti Senegal, Gabon, Namibia, dan Zambia yang memiliki tingkat risiko rendah yang sama dengan Maroko.

Sementara, Afrika Utara lebih aman daripada Afrika Selatan, Tanzania, dan Kenya. Di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Maroko juga lebih aman dibandingkan Arab Saudi dan Israel yang memiliki tingkat risiko menengah. Negara berisiko rendah di kawasan MENA termasuk Oman, UEA, Qatar, Kuwait, dan Yordania. 

Untuk kriteria medis, Maroko juga masuk sebagai negara dengan tingkat risiko perjalanan medis yang rendah, di tengah pandemi ini.    International SOS menilai keselamatan medis berdasarkan prevalensi penyakit menular, ancaman lingkungan, ketersediaan layanan darurat dan gigi, akses ke obat resep berkualitas, evakuasi medis, dan potensi hambatan bahasa.

International SOS menunjukkan bahwa kriteria medis yang digunakan dalam pemeringkatan 2020 ini juga termasuk dampak Covid-19. Dalam hal keselamatan lalu lintas, Maroko memiliki angka kematian 10-19,9 per 100.000 penduduk menurut Peta Risiko Perjalanan 2020.

Sehingga Maroko disebut sebagai negara dengan tingkat risiko keselamatan lalu lintas terendah kedua. Sebuah laporan dari Forum Transportasi Internasional menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas yang dilaporkan menurun 7,9 persen Maroko antara tahun 2016 dan 2018. Ribuan kecelakaan lalu lintas tercatat setiap minggunya. 

Data terbaru dari kepolisian nasional Maroko menunjukkan bahwa 22 orang tewas dan 1.869 orang menderita luka-luka dalam 1.352 kecelakaan lalu lintas antara 31 Agustus dan 6 September. Peta Risiko Perjalanan 2020 juga menunjukkan Maroko memiliki risiko rendah dalam hal keamanan perjalanan yang diakibatkan oleh kekerasan politik, terorisme, dan kerusuhan sosial. 

Pada 2019, Maroko juga berada di peringkat 28 dari 140 negara dalam hal keselamatan dan keamanan bagi wisatawan, menurut Forum Ekonomi Dunia. Peringkat tersebut menunjukkan Maroko menempati daftar tujuan populer bagi para pelancong, termasuk, Prancis, Jerman, dan Inggris.