Kali Lamong dan RS di Gresik Selatan Jadi Program Prioritas Paslon Niat

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Penanganan banjir luapan Kali Lamong menjadi salah satu program prioritas pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah (Niat), jika  terpilih atau menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2020.


Menurut Gus Yani sapaan akrab Fandi Ahmad Yani bahwa selama dua periode pemerintahan Sambari - Qosim dinilainya tidak serius dalam menyelesaikan persoalan Kali Lamong. 

"Yang kami lihat selama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terkesan saling lempar kewenangan. Padahal masyarakat terdampak, hanya ingin ada tindakan serius dan nyata supaya banjir tidak lagi menjadi momok bagi warga Gresik selatan khususnya," katanya, Kamis (1/10).

"Saya kira kalau pemerintahan Sambari - Qosim yang menjabat dua periode ini serius, pasti mampu menyelesaikan persoalan banjir Kali Lamong. Misalnya saja diperiode awal pembebasan lahan mereka lakukan, lalu diperiode kedua penuntasan dari Balai Besar Bengawan Solo (BBWS)," ujarnya.

Gus Yani menegaskan, bahwa Niat sudah memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah banjir Kali Lamong. Namun, pihaknya belum mau menyampaikannya secara detail cara penyelesaiannya.

"Cara penyelesaian persoalan Kali Lamong sudah kami miliki, dalam waktu dekat akan kami jabarkan secara detail. Jangan sekarang, kami khawatir nantinya ada yang meniru," tuturnya.

Selain masalah banjir, Gus Yani juga mengkritisi masalah jaminan kesehatan yang selama ini diterima masyarakat Gresik. Sebab, banyak warga yang mengeluh karena harus mengeluarkan biaya sendiri. Padahal tugas pemerintah adalah menjamin kesehatan warganya bukan sebaliknya.

"Banyak masyarakat yang sakit, tapi tidak mendapat jaminan kesehatan gratis. Padahal Pemkab Gresik telah membuat kartu KIS (kartu indonesia sehat), tapi realitasnya tidak berfungsi lagi. Ini artinya, selama ini pendataan yang dilakukan sangat amburadul," ucapnya.

Belum lagi mengenai fasilitas kesehatan (Faskes) seperti Rumah Sakit (RS) di Gresik selatan. Padahal, masyarakat berharap besar kepada Pemkab Gresik untuk membagun Rumah Sakit (RS) diwilayah selatan.

Sebab selama ini, lanjut Gus Yani warga Gresik Selatan kalau berobat harus keluar keluar daerah. Seperti, ke Surabaya maupun ke Mojokerto, ini kan sangat ironis dengan pendapatan asli daerah (PAD) Gresik sangat besar.

"Kalau Gresik selatan dibangunkan rumah sakit, seperti di Kecamatan Wringinanom atau Driyorejo maka tidak akan terjadi warga sana berobat keluar Gresik. Karena, rumah sakit besar yang ada di Gresik hanya RSUD Ibnu Sina yang jaraknya sangat jauh dari kedua kecamatan tersebut," tukasnya.

"Faktor jauh inilah, yang membuat masyarakat Gresik selatan kalau  berobat memilih ke RS Mojokerto dan Surabaya. Malahan di Wringinanom ada yang bilang hanya gara-gara masalah berobat keluarganya ingin pindah jadi warga Mojokerto," tandasnya.