Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini fasilitasi lima penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau gelandangan dan pemulung yang ditemukan di Jakarta untuk bekerja di anak perusahaan BUMN.
- KPK Ingatkan Anak Buah Risma
- Mensos Risma Beri Bantuan Air dan Bangun Sumur Bor untuk Warga Terdampak Kekeringan
- Eri Cahyadi Menyeruak di Antara Kandidat Cagub Jatim
Risma mempekerjakan lima PMKS itu di PT PP Property yang mengembangkan kawasan Grand Kamala Lagoon.
Kebijakan Risma itu pun membuat mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu terheran.
Said Didu menilai, selama ini perusahaan BUMN memilih pekerja berdasarkan keahlian dan profesionalitas.
"Gawat kalau gelandangan dijadikan pintu masuk bekerja di BUMN.
BUMN itu butuh profesionalisme dan keahlian Bu," cuit Said Didu di akun Twitter milinya, Jumat (8/1).
Sebelumnya, Mensos Risma menyebutkan, bahwa lima PMKS itu dipekerjakan sebagai tukang kebun dan petugas kebersihan.
"Kita akan mempekerjakan lima pemulung yang kita temukan dari berbagai kawasan. Dia bisa bekerja, saya sudah akseskan ke pekerja, dan sudah bekerja lima orang di situ," ujar Risma.
Sebelum dipekerjakan, mereka terlebih dahulu ditampung di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Bekasi Timur.
Risma menyatakan bahwa memberikan para PMKS pekerjaan merupakan salah satu cara untuk menuntaskan kemiskinan bagi mereka yang terbiasa hidup di jalan.
"Kemudian, rencananya begini. Selama ini sebetulnya mereka yang berhak menerima bantuan itu. Karena mereka di teorinya, mereka ini kemiskinan kronis. Dia tunawisma dan tidak ada pekerjaan, maka dari itu kita proses bantuannya," kata Risma dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Holding BUMN Danareksa Berkomitmen Kembangkan Transformasi Digital untuk Ciptakan Nilai Tambah
- KPK Ingatkan Anak Buah Risma
- Cara Melakukan Kooperativisasi BUMN