Ditengah PPKM, Wabup Ngawi Minta Warga Tunda Hajatan Pernikahan Kecuali Undangan Sudah Tersebar

Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar/RMOLJatim
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar/RMOLJatim

Sebagian masyarakat di Ngawi merasa kebingungan dengan salah satu kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), terlebih bagi masyarakat yang akan menggelar hajatan dalam waktu dekat.


Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar mengatakan, apabila hajatan memang sudah terjadwal sebelumnya tetap bisa digelar. Hanya saja yang bisa dilakukan hanya sebatas akad nikah sedangkan resepsinya harus ditunda.

"Tadi sesuai arahan gubernur kalau yang sudah terjadwal bisa menggelar acara. Akan tetapi yang bisa dilakukan hanya akad nikahnya sedangkan untuk resepsinya diharapkan ditunda," kata Ony Anwar saat, Selasa, (11/1).

Bagi bagi warga yang sudah menyebar undangan maupun terlanjur pesan peralatan resepsi, Lanjut Ony,  dianjurkan untuk mengurangi jumlah tamu.

“Tapi jika masih dalam perencanaan, hajatan lebih baik ditunda terlebih dahulu,” ujarnya.

Diungkapkan Ony, PPKM selama 14 hari mulai 11-25 Januari sudah melalui pertimbangan dan indikator yang ada. Apalagi di Ngawi saat ini sebagai zona merah akan penyebaran Covid-19.

"Selama dua pekan kedepan kita harapkan kerjasamanya untuk warga masyarakat. Jangan sampai angka Covid-19 ini merangkak naik justru secepatnya pandemi ini segera berakhir," harapnya.

Dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Pemkab Ngawi telah menyediakan ruang isolasi dan ICU. Demikian juga terkait dengan langkah kuratif atau penyembuhan yang menjadi prioritas akan kebijakan Pemkab Ngawi. 

"Untuk ruang isolasi serta perawatan kita tambah termasuk ventilator. Namun lebih pentingnya adalah metode isolasi mandiri harus mendapat pengawasan semua pihak. Dengan pasien yang fresh ternyata tingkat kesembuhan lebih tinggi," tandas Ony Anwar.

Dari data yang dihimpun, jumlah warga Ngawi yang dinyatakan terpapar Covid-19 atau positif mencapai 715 orang. Dari jumlah itu 41 orang lainya dinyatakan meninggal dan suspek mencapai 59 warga. Untuk tingkat kesembuhan sampai saat ini tembus 578 orang.