Kudeta Demokrat, Istana Perlu Jelaskan Pak Moeldoko 'Main Sendiri' Atau 'Direstui'

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan di Istana Negara/Net
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan di Istana Negara/Net

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melihat tidak ada kepentingan Istana mengambil alih partai Demokrat dengan mengganti kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


"Saya juga tidak melihat kepentingan Istana untuk mengambil alih PD. Tidak ada kebutuhan yang signifikan untuk hal itu. Baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang," kata Ray seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/2).

Menurutnya, dalam situasi seperti sekarang, mengambil alih kepengurusan PD justru potensial hanya mengundang keributan yang tidak perlu dan hal tersebut, kata Ray, sesuatu yang nampaknya dihindari oleh istana saat ini.

Untuk itu, Ray berpendapat, Istana perlu segera membuat respon yang jelas. Apakah langkah itu memang dikehendaki oleh Istana atau hal itu hanya sebagai langkah oknum yang kebetulan sedang menjabat di lingkaran Istana.

"Isu yang melibatkan nama Pak Moeldoko tentu harus benar-benar diklarifikasi oleh pihak istana. Tidak cukup hanya bantahan dari pak Moeldoko sendiri," pungkas Ray.