Madiun Kini Punya Dua Laboratorium Tes Swab, Selanjutnya Datangkan Alat Apheresis 

Peresmian laboratorium RT PCR di RSUD Dolopo oleh Bupati Madiun H Ahmad Dawami/Ist
Peresmian laboratorium RT PCR di RSUD Dolopo oleh Bupati Madiun H Ahmad Dawami/Ist

Bupati Madiun H Ahmad Dawami meresmikan laboratorium biomolekuler atau Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo, Sabtu (20/2). 


Hingga kini di kabupaten Madiun sudah terdapat dua rumah sakit yang mempunyai laboratorium RT-PCR.

Laboratorium RT PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mempunyai kapasitas 96 swab sampel yang bisa diputar satu kali running. 

Secara prinsip laboratorium tersebut minggu depan siap beroperasi sambil menunggu register dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes.

"Laboratorium RT PCR di Dolopo ini kapasitasnya besar ini cukup menunjang sehingga nantinya jika seseorang diswap bisa cepat diketahui hasilnya. Dengan begitu juga bisa mengecilkan tracing. Karena dengan diketahui orang itu positif pasti akan dilakukan tindakan,” terang Bupati Madiun.

Ditambahkannya, saat ini sudah ada laboratorium RT PCR di Caruban dengan satu kali running 14. Sedangkan di Dolopo kapasitasnya 96. 

“Dengan kapasitas yang besar ini tidak hanya cukup masyarakat di kabupaten Madiun saja tapi juga masyarakat disekitarnya karena dengan kuota sebesar itu masih ada kelonggaran," imbuh Ahmad Dawami.

Terpisah, Direktur RSUD Dolopo, dr. Purnomo Hadi menjelaskan selain laboratorium RT PCR dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangkan mesin apheresis untuk membantu penyediaan plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.

"Ini mungkin satu satunya kabupaten yang rumah sakit memiliki laboratorium RT PCR dan ini semua merupakan inisiasi dari bapak bupati. Kedua, kelanjutan yang ditegaskan bapak wakil presiden bahwa salah satu treatment untuk pasien Covid-19 adalah dengan plasma konvelesen,” ujar Purnomo.  

Prinsipnya, lanjur Purnomo, adalah penyakit yang belum ditemukan terapinya ini menggunakan antibodi natural dari orang yang telah sembuh dari Covid-19. Ini yang dinamakan plasma konvelesen. 

Alhamdulillah bapak Bupati sudah meluncurkan anggaran untuk membeli alat apheresis yang akan memproduksi plasma konvelesen jadi setelah ini akan kita adakan," tandasnya.

Lanjut Purnomo, Madiun kini merupakan satu satunya kabupaten di karisedenan Madiun yang memiliki alat apheresis. Selain itu pihaknya mendapat intruksi dari bupati yang anggarannya juga telah disiapkan yakni membangun ruang isolasi khusus Covid-19 dengan kapasitas 28 bed.

"Ini yang di belakang kita, bapak Bupati sudah meluncurkan anggaran juga yaitu ruang khusus isolasi Covid-19. Jumlahnya bukan main main. Kalau di dr Soetomo jumlahnya cuma 12 bed. Di sini akan kita bangun ring satu dan ring dua itu dengan tekanan negatif masih proses dengan kapasitas 28 bed. Ini bermanfaat untuk proses penyembuhan," pungkasnya.