Demokrat Akan Kurangi Perdebatan KLB Abal-abal Sibolangit, Lebih Baik Bicara Fakta 

Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron/RMOL
Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron/RMOL

Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan Partai Demokrat akan mengurangi perdebatan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang abal-abal. 


Menurut Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron saat membeberkan rekonstruksi KLB abal-abal di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat sore (12/3).

"Ke depan, kami akan mengurangi perdebatan yang tidak perlu dengan GPK PD (Gerakan Pengambialihan Kepemimpinan Partai Demokrat) karena hanya akan sia-sia belaka. Lebih baik kami sekarang menghadirkan fakta-fakta yang sah, dan berkekuatan hukum tetap," ujar Herman saat membeberkan rekonstruksi KLB abal-abal di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat sore (12/3).

Sehingga kata Herman, pihaknya menghadirkan tiga orang saksi mata kegiatan KLB abal-abal. 

Ketiga orang yang dihadirkan di Kantor Demokrat, kata Herman, merupakan salah satu peserta dan kader yang pernah ditemui oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Ketiga orang itu adalah, Ketua DPC Balangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsudin Nur yang pernah bertemu dengan Moeldoko.

"Tetapi tidak mau berangkat ke Deli Serdang. Pak Syamsuddin ini mewakili 514 ketua DPC Partai Demokrat di seluruh Indonesia," kata Herman.

Selanjutnya adalah, mantan Ketua DPC Bolangaan Mangandau Provinsi Sulawesi Utara, Rahman Dontili. Dia adalah salah satu peserta KLB abal-abal yang menerima uang Rp 100 juta.

Kemudian, Wakil Ketua DPC Kota Mobagu Provinsi Sulawesi Utara yang juga turut hadir di acara itu tanpa membawa surat mandat dari Ketua DPC Kota Mobagu.

"Tentu BPOKK terus mendalami pada setiap kejadian ini. Dan hari ini kami hadirkan fakta-fakta ini," pungkasnya melansir Kantor Berita Politik RMOL.