Temui Menko Perekonomian, Bupati Gresik Ingin KEK JIIPE Buka Lapangan Kerja untuk Warga Lokal

 Menko Perekonomian dan  Bupati Gresik
Menko Perekonomian dan Bupati Gresik

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menemui Menko Perekonomaian Airlangga Hartarto, untuk memacu pengembangan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), yang telah disetujui sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada Februari 2021 lalu.


Langkah tersebut dilakukan pihaknya, untuk mengurangi angka pengangguran dan mendorong pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Gresik dampak pandemi Covid-19. 

Alhamdulillah, Jumat sore kemarin saya diterima Bapak Airlangga Hartarto. Tujuan saya cuma satu, ingin ekonomi rakyat Gresik segera pulih, salah satunya dengan akselerasi dan optimalisasi JIIPE. Golnya, ya segera buka lapangan kerja seluas mungkin untuk warga,” ujar Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (13/3).

Dampak pandemi Covid-19, lanjutnya,  Gresik menghadapi sejumlah tantangan ekonomi. Yakni, pengangguran dan kemiskinan. Sehingga, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gresik meningkat pada 2020 menjadi 8,21 persen, jauh di atas rata-rata TPT Jatim sebesar 5,84 persen.

"Sedangkan angka kemiskinan pada 2020 di Gresik mencapai 12,40 persen atau di atas rata-rata Jatim sebesar 11,09 persen," ungkapnya.

“Ketika industri terdampak pandemi baik secara pasar maupun operasional, pasti ada layoff. Maka saya ikhtiar cepat cari solusi untuk pulihkan ekonomi warga,” tambah Gus Yani.

Dengan akselerasi dan optimalisasi KEK JIIPE, Gus Yani berharap akan banyak lapangan kerja baru yang tercipta.

"Berdasarkan kajian, saat beroperasi penuh, nantinya serapan tenaga kerja di KEK JIIPE mencapai hampir 200.000 orang tenaga kerja," tutur pengusaha muda ini.

“Saat beroprasi nantinya, saya minta warga Gresik dilibatkan. Jangan khawatir, untuk memenuhi SDM yang dibutuhkan kami akan siapkan melalui program Gresik berkualitas," tegasnya. 

Dalam waktu dekat, pihaknya bakal menggelar program sertifikasi keahlian gratis, untuk anak-anak muda Gresik. Sehingga, siapa yang  sudah memiliki keterampilan bisa terserap ke kebutuhan industri. 

“Untuk itu langkah terpadu kita percepat, termasuk KEK JIIPE yang ujungnya harus bisa menurunkan kemiskinan di Gresik. Sebab berdasarkan hasil kajian, KEK JIIPE diproyeksi mampu mendatangkan investasi sekitar US$16,9 miliar atau setara Rp236,6 triliun," papar mantan Ketua DPRD Gresik ini.