PDIP Harus Regenerasi, BG dan Jokowi Sudah Sama-sama Tua Gantikan Megawati 

Megawati Soekarnoputri/Net
Megawati Soekarnoputri/Net

Tongkat kepemiminan PDI Perjuangan tidak mungkin selamanya dipegang Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. Regenerasi kepemimpinan merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan banteng moncong putih untuk bisa terus bertahan. 


Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, simbol baru yang dapat mempersatukan dan tetap bisa membesarkan PDIP dan sosok seperti Megawati harus segera dicari.

“Regenerasi kepemimpinan di PDIP itu suatu keniscayaan. Karena tak mungkin juga Megawati menjadi Ketum PDIP seumur hidup,” kata Ujang melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/3).

Untuk itu, sambung Ujang, para senior PDIP harus mulai berpikir kepemimpinan yang berkelanjutan. Mereka harus legawa membuka jalan untuk anak mudak menjadi pemimpin partai.

Namun demikian, Ujang tidak sepakat jika pucuk pimpinan PDIP itu diserahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Kepala BIN Budi Gunawan (BG). Sebab, keduanya sudah masuk dalam kelompok tua. 

“Jika PDIP jatuh ke BG atau Jokowi itu bukan regenerasi. Tapi sudah sama-sama tua. Namun jika kepemimpinan baru itu disematkan kepada yang muda-muda, itu bisa disebut regenerasi,” ujarnya.

Pilihannya, kata Ujang, adalah mempersiapkan anak muda yang punya kapasitas untuk memimpin PDIP, baik dari trah Soekarno maupun bukan.