Wisata Bahari Majapahit Akan Jadi Ikon Mojokerto

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari dan Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal/Ist
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari dan Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal/Ist

Wisata Bahari Majapahit yang menjadi ikon wisata baru di Kota Mojokerto, mulai dikerjakan tahun ini. 


Program wisata yang didukung Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur mendapat dukungan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. 

Hal ini diungkapkan Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, pada Kegiatan Bersih-bersih Sungai Dalam Rangka Hari Air Sedunia, Rabu (17/3).

"Sungai ini, direncanakan akan dipakai untuk tempat wisata. Sepanjang tidak menyalahi peraturan dari PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan) tentang pengelolaan sempadan, saya rasa tidak ada masalah,” kata Rizal melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.

Ditambahkan Rizal, saat ini pihak BBWS Brantas sedang mempelajari grand design dari Pemerintah Kota Mojokerto untuk dikaji lebih lanjut. 

“Jika memenuhi, kami akan memberikan rekomendasi kepada menteri agar dikeluarkan ijinnya. Sehingga pelaksanaan pembangunan Wisata Bahari dapat dikerjakan," terangnya. 

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyambut baik sinergitas BBWS Brantas dalam pembangunan Wisata Bahari Majapahit. 

Dikatakan walikota bahwa Kota Mojokerto sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh aliran sungai. 

Selama ini pemerintah daerah telah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan. Terutama, bagi warga yang sungainya akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Seperti di Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Blooto dan Kelurahan Mentikan.

"Mengingat Kota Mojokerto ini, dikelilingi oleh berbagai macam aliran sungai, kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sungai. Terlebih, sungai yang akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata,” ujarnya.  

Menurut walikota, saat ini sudah ada dua kelurahan yang telah melakukan inovasi berupa wisata tanam jeruk di samping aliran sungai. 

Wisata tanam jeruk ini, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Dukungan dari masyarakat seperti ini, akan terus kami kuatkan," jelas Ning Ita, sapaan akrab wali kota.

"Momentum ini (Event Mojotirto) merupakan bentuk syukur kami atas melimpahnya air yang ada di Kota Mojokerto. Air yang terus melimpah dan tidak pernah surut. Ini juga, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai selama ini," tandas wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini.