Pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyebut di Partai Demokrat terdapat tarikan ideologi sebagai alasan dirinya bersedia dinobatkan sebagai ketua umum, terus mendapat kecaman.
- PDIP Serang Prabowo, Demokrat: Munafik, Munir Dibunuh Saat Megawati Berkuasa
- Sampaikan Orasi di Kampanye Akbar, Khofifah Ajak Warga Jatim Menangkan Demokrat dan Prabowo-Gibran
- Demokrat Surabaya Gelar Turnamen Catur, Diikuti Ratusan Peserta
Wasekjen DPP Partai Demokrat Irwan Fecho menekankan bahwa Pancasila sudah final bagi Partai Demokrat. Artinya sudah tidak perlu lagi ada perdebatan mengenai ideologi yang ada di dalam tubuh partai.
“Harga mati. Beda halnya dengan GPK PD (Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat), perbuatannya tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/3).
Irwan Fecho bahkan menyebut tudingan Moeldoko tidak ubahnya seperti tuduhan-tuduhan yang disampaikan orang-orang fasis. Di mana musuh politik selalu dipropaganda memiliki idelogi berbeda.
“Tuduhan Moeldoko pada Demokrat itu mirip sekali dengan pola pikir fasis. Fasis itu mengkonstruksikan musuh dalam kerangka konspirasi atau ideologi lain,” urainya.
Adapun tujuan dari semua itu, sambung anggota Komisi V DPR tersebut adalah menghancurkan Demokrat.
“Di mana PD dikonstruksikan ada pergeseran demokrasi atau pertarungan ideologi,” tutupnya.
- Moeldoko dan AHY Tampak Asyik, Situasinya Berubah Total
- AHY-Moeldoko Akrab di Rapat Kabinet, Sudah Berdamai?
- PDIP Serang Prabowo, Demokrat: Munafik, Munir Dibunuh Saat Megawati Berkuasa