Kabar gembira bagi masyarakat di dunia. Pasalnya, Rusia berhasil menemukan obat Covid-19 yang akan diberikan kepada pasien pada minggu ini.
- Indonesia Pamerkan Keramahtamahan Budaya di Torzhok Rusia
- Mantan Presiden Rusia Ungkap Hamas Gunakan Senjata Bantuan Barat untuk Ukraina
- Sanksi Perdagangan Baru Uni Eropa, Semua Mobil Rusia Dilarang Lewati Perbatasan Polandia
Penemuan itu diharapkan bisa mempercepat masyarakat agar bisa kembali ke kehidupan normal.
Seperti dikutip dari media Indiatimes, rumah sakit Rusia dapat mulai memberikan obat antiviral kepada pasiennya yang terdaftar atas nama Avifavir kepada pasien yang menderita Covid-19 mulai 11 Juni.
Hal itu dikatalan oleh kepala dana kekayaan kedaulatan RDIF Rusia mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Sementara dalam wawancara dia juga menyebutkan bahwa perusahaan di balik obat tersebut akan memproduksi cukup untuk merawat sekitar 60.000 orang sebulan.
Sampai sekarang, belum ada vaksin untuk Covid-19, uji coba pada manusia dari beberapa obat antivirus yang ada belum menunjukkan hasil yang jelas.
Obat antivirus baru dari Gilead yang disebut remdesivir telah menunjukkan beberapa efisiensi melawan penyakit Covid-19 dan diberikan kepada pasien oleh beberapa negara di bawah aturan darurat.
Obat Avifavir secara genetik disebut favipiravir dan pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 1990 oleh sebuah perusahaan Jepang yang kemudian dibeli oleh Fujifilm saat dipindahkan ke sistem perawatan kesehatan.
- Indonesia Pamerkan Keramahtamahan Budaya di Torzhok Rusia
- Mantan Presiden Rusia Ungkap Hamas Gunakan Senjata Bantuan Barat untuk Ukraina
- Sanksi Perdagangan Baru Uni Eropa, Semua Mobil Rusia Dilarang Lewati Perbatasan Polandia